Ragam Hias Rumah Soraja di Desa Binaga Karaeng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang

Authors

  • Riska Saha Jurusan Teknik Arsitektur, UIN Alauddin Makassar
  • Zulkarnain AS Jurusan Teknik Arsitektur, UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/timpalaja.v2i1a6

Abstract

Abstrak_Rumah orang Bugis dapat dibedakan berdasarkan status sosial orang yang menempatinya. Daerah Pinrang dikenal istilah saoraja (istana) dan bola (rumah). Berbagai macam motif rumah adat  soraja yaitu  symbol-simbol ragam dan makna tertentu yang bersifat simbolik sebagai representasi perasaan, pikiran, atau juga paradigma hidup masyarakat Bugis, seperti motif  tumbuh-tumbuhan (flora), yaitu motif hias bunga parenreng (sulur suluran), motif hias bunga daun, motif belo-belo tellongeng (jendela), motif hias belo-belo renring (dinding), motif hias belo-belo cappa pattolo (ujung balok), motif hias belo-belo sudu’ (hiasan sudut), motif  hias rapang daung kolu (sawi). Motif binatang (fauna) seperti motif hias kepala kerbau, ayam (manuk), dan ular naga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengenali dan memahami  bentuk  bentk arsitektural dan makna yang terdapat pada Rumah Adat Saoraja di Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. 

Kata kunci: Bugis; Pinrang; Soraja; Ragam Hias; Simbol Ragam; Motif.

 

AbstractBugis houses can be distinguished based on the social status of the people who occupy them. Pinrang area known as Saoraja (palace) and bola (home). Various kinds of traditional Soraja house motifs are symbolic variants and specific symbolic meanings as a representation of feelings, thoughts, or also the paradigms of the Bugis community life, such as plant motifs (flora), namely decorating themes of parenting flowers (sulursuluran), decorative motifs of flowers leaves, tellongeng belo-belo motif (window), renring being (wall) ornamental motif, cappa pattolo belo-ornament motif (beam end), belo-belo sudu 'decorative motif (corner decoration), ornamental motifs of rapang daung kolu (mustard greens). Animal motif (fauna) such as buffalo head ornamental motifs, chickens (manuk), and nag snakes. This study uses quantitative methods to recognize and understand the architectural forms and meanings found in the Saoraja Traditional House in Binanga Karaeng Village, Lembang District, Pinrang Regency.

Keywords :  Bugis; Pinrang; Soraja; Ornamental Variety; Symbol Variety; Motifs.

Bugis houses can be distinguished based on the social status of the people who occupy them. Pinrang area known as Saoraja (palace) and bola (home). Various kinds of traditional Soraja house motifs are symbolic variants and specific symbolic meanings as a representation of feelings, thoughts, or also the paradigms of the Bugis community life, such as plant motifs (flora), namely decorating themes of parenting flowers (sulursuluran), decorative motifs of flowers leaves, tellongeng belo-belo motif (window), renring being (wall) ornamental motif, cappa pattolo belo-ornament motif (beam end), belo-belo sudu 'decorative motif (corner decoration), ornamental motifs of rapang daung kolu (mustard greens). Animal motif (fauna) such as buffalo head ornamental motifs, chickens (manuk), and nag snakes. This study uses quantitative methods to recognize and understand the architectural forms and meanings found in the Saoraja Traditional House in Binanga Karaeng Village, Lembang District, Pinrang Regency.

 

Keywords :  Bugis; Pinrang; Soraja; Ornamental Variety; Symbol Variety; Motifs.

References

A, Agustianto. 2011. Makna Simbol dalam Kebudayaan Manusia. Jurnal Ilmu Budaya, Vol.(8): 1.
Dorno, Jeksi. 2014. Bentuk dan Makna Simbolik Ornamen Ukir pada Interior Masjid Gedhe Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.
Harisah, Afifah, Masiming, Zulfitria. (2008) “Persepsi Manusia Terhadap Tanda, Simbol dan Spasial”. Jurnal Smartek. 6. (1), 29-43. https://situsbudaya.id/saoraja-pinrang/.2020. Profil Saoraja Pinrang.
Kartini, Ayu. 2014. Analisis Penerapan Ornamen Bernuansa Melayu ditinjau dari Bentuk dan Warna di Kota Medan. Skripsi. Medan: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. http://repository.upi.edu/1605/6/s_adp_0705056_chapter3.pdf.
Manik, Melinda Lizbeth . 2017. Kecenderungan Menggambar Jenis Motif Hias pada Peserta Didik Kelas V Sd Negeri 2 Cucukan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. https://sulselprov.go.id/pages/info_lain/13.biografi kabupaten pinrang.2020.
Marwati. (2015).Transformasi Konsep Perancangan. Gowa: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Gowa: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Pangarsa, G.W. (2006) “Merah Putih Arsitektur Nusantara”. Yogyakarta Andi Offset
Sastra, 2008. Jenis-Jenis Ragam Hias
Shinta, Margareta. 2013. Metode Penelitian Dekskriftif.
Sunarmi, Dkk. 2007: Istilah Istilah Ornament. (129) 13.
Yunus, Pangeran Paita. 2012. Makna Simbol Bentuk Dan Seni Hias Pada Rumah Bugis Sulawesi Selatan. Jurnal. Vol. (22): 3.
Yunus, Pangeran Paita.1999. Unsurunsur Kemahiran Lokal (Local Genius) dalam Ragam Hias Bugis (Kajian Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Bugis Sulawesi Selatan Dalam Unsur Estetika Bentuk). Tesis. Bandung: Program Magister Seni Rupa dan Desain Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung.
Zulkarnain As, A Hildayanti. 2018.” Integrasi Konsep Arsitektur Islam pada Rumah Adat Saoraja Lapinceng Di kabupaten Barru”. Nature : National Academic Journal Of Architecture.
Zulkarnain As, Ria Wikantaria, Moh Mochsen Sira, Afifah Harisaha, Abdul Mufti Radja. 2018. ” Makna Filosofi Spasial Horizontal Dan Vertikal Rumah Tradisional Duri Di Kabupaten Enrekang”. Nature : National Academic Journal Of Architecture

Published

2020-07-17

How to Cite

Saha, R., & AS, Z. (2020). Ragam Hias Rumah Soraja di Desa Binaga Karaeng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang. TIMPALAJA : Architecture Student Journals, 2(1), 51–57. https://doi.org/10.24252/timpalaja.v2i1a6

Issue

Section

ARTICLE

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>