Comparison of Caffeine Compound Levels in Brewed and Boiled Oolong Tea Leaves (Camellia sinensis (L.) Kuntze) Based on Different Processing Methods

Penulis

  • Anita Agustina Styawan Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Aristhasari Putri Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Ocha Ardela Fitria Kresnaya Universitas Muhammadiyah Klaten

DOI:

https://doi.org/10.24252/djps.v8i1.54457

Kata Kunci:

Caffeine, tea, brewed, boiled, UV-Vis spectrophotometry

Abstrak

Teh mengandung banyak senyawa yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah kafein. Proses penyeduhan teh dengan waktu dan suhu yang tidak optimal dapat mempengaruhi kandungan kafein di dalamnya. Dan proses penyeduhan dengan cara dipanaskan dapat memperlebar jarak antar molekul di dalam teh. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu penyeduhan, maka semakin tinggi pula kandungan kafeinnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar kafein teh oolong yang diseduh dan direbus, kemudian membandingkan kadar kafein teh oolong dengan proses penyeduhan (tanpa pemanasan) dan direbus (dengan pemanasan). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Penelitian ini menggunakan sampel daun teh oolong (Camellia sinensis (L.) Kuntze) yang telah dikeringkan. Analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Secara kuantitatif, kandungan kafein dalam teh oolong yang diseduh adalah 3,522% b/b dan kandungan kafein dalam teh oolong yang direbus adalah 4,001% b/b. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kadar kafein yang signifikan pada teh oolong yang diseduh dan direbus dengan nilai signifikan P>0,05.

 

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agustina Styawan, A., Arrosyid, M., (2023.). Perbandingan Kadar Kafein Pada Teh Hitam (Camellia Sinensis) Yang Diseduh dan Direbus Dengan Metode Titrasi Bebas Air. Program Studi DIII Farmasi Universitas Muhammadiyah Klaten.

Annuryanti, F., Zahroh, M., & Purwanto, D. A. (2018). Pengaruh Suhu dan Jumlah Penyeduhan terhadap Kadar Kafein Terlarut dalam Produk Teh Hijau Kering dengan Metode KCKT. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5(1), 30. https://doi.org/10.20473/jfiki.v5i12018.30-35

Artanti, A. N., Nikmah, W. R., Setiawan, H., & Prihapsara, F. (2016). Perbedaan Kadar Kafein Daun Teh (Camellia sinensis (L.) Kuntze) Berdasarkan Status Ketinggian Tempat Tanam Dengan Metode HPLC. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 01(01), 37–44. https://doi.org/10.20961/jpscr.v1i1.690

Atmaja, R. E. D. D., & Kurniawati, F. (2018). Perilaku Konsumsi Teh di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Advanced Optical Materials, 10(1), 1–9.

Danasrayaningsih, V. S. (2015). Penetapan Kadar Kafein Dalam Minuman Berenergi Merek “X” Dengan Metode Spektrofotometri Derivatif Aplikasi Peak-To-Peak. Universitas Sanata Dharma, 3, 4–5.

Dewi, J. K., Purwijantiningsih, L. M. E., & Pranata, F. S. (2016). Kualitas Teh Celup Dengan Kombinasi Teh Oolong dan Daun Stevia (Stevia rebaudiana bertonii). Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan (ITEPA), 4–23.

Fajriana, N. H., & Fajriati, I. (2018). Analisis Kadar Kafein Kopi Arabika (Coffea ara-

bica L.) pada Variasi Temperatur Sangrai. Analit: Analytical and Environmental Chemistry, 3 (02), 148–162.

Irawati, D., Agustina Styawan, A., Nurhaini, R., (2018). Penetapan Kadar Kafein Pada Teh Oolong (Camellia sinensis) Dengan Metode Titrasi Bebas Air. Program Studi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten. The 7 th University Research Colloqium 2018 STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

Maramis, R. K., Citraningtyas, G., & Wehantouw, F. (2013). Analisis Kafein Dalam Kopi Bubuk di Kota Manado Menggunakan Spektrofotometri UV-Vis. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi-Unsrat, 2 (04).

Novita, L., & Aritonang, B. (2017). Penetapan Kadar Kafein pada Minuman Berenergi Sediaan Sachet yang Beredar di Sekitar Pasar Petisah Medan. Jurnal Kimia Saintek Dan Pendidikan, I (1), 37–42.

Putri, D. D., & Ulfin, I. (2015). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kadar Kafein Dalam Teh Hitam. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(2), 2337–3520.

Raharjo, R. A. (2010). Penentuan Kadar Kafein Dalam Kopi. Universitas Haluoleo.

Rahayuningsih, D. (2014). Pengaruh Suhu dan Waktu Penyeduhan Teh Celup Terhadap Kadar Kafein. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Romandhoni, A. N., & Arrosyid, M. (2018). Penetapan Kadar Kafein pada Teh Oolong (Camellia sinensis) Menggunakan Ekstraksi Refluk Dengan Metode Titrasi Bebas Air. CERATA Jurnal Ilmu Farmasi (Journal of Pharmacy Science), 48–55.

Styawan, A. A., & Atun Yuliana. (2024). Comparison of Tannin Levels in Brewed and Boiled Green Tea (Camellia sinensis (L.) Kuntze) by UV-Vis Spectrophotometric Method. Ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 103–108. https://doi.org/10.24252/djps.v7i2.42618

Suryadi, H., Kurniadi, M., & Melanie, Y. (2010). Analisis Formalin Segar dari Pasar Muara Angke. Majalah Ilmu Kefarmasian, VII (3), 16–31.

Susanti, H., Araaf, N. P. M., & Kusbandari, A. (2020). Perbandingan Metode Spektrofotometri UV dan HPLC pada Penetapan Kadar Kafein dalam Kopi. Majalah Farmasetika., 4 (Suppl 1), 28–33. https://doi.org/10.24198/mfarmasetika.v4i0.25887

Wardani, R. K., & Ferry Fernanda, M. A. H. (2016). Analisis Kadar Kafein dari Serbuk Teh Hitam, Teh Hijau dan Teh Putih (Camellia sinensis L.). Journal of Pharmacy and Science, 1(1), 15–17. https://doi.org/10.53342/pharmasci.v1i1.48

Yonata, A., & Saragih, D. G. P. (2016). Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular. Jurnal Majority, 5 (3), 43–49.

Zarwinda, I., & Sartika, D. (2019). Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kafein Dalam Kopi. Lantanida Journal, 6(2), 180. https://doi.org/10.22373/lj.v6i2.3811 Sintyadewi, R. P., & Widnyani, I. A. P. A. (2021). The Influence of Fermentation Time on the Total Flavonoid and Organoleptic Test of Black Tea Kombucha and Butterfly Pea (Clitoria ternatea L.) Infusion. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology), 8(2), 72–77.

Utami, N., Susianti, S., Bakri, S., Kurniawan, B., & Setiawansyah, A. (2023). Cytotoxic activity of Cyperus rotundus L. rhizome collected from three ecological zones in Lampung-Indonesia against HeLa cervical cancer cell. Journal of Applied Pharmaceutical Science, 13(10), 141–148. https://doi.org/10.7324/JAPS.2023.113764

Zhao, Y. S., Eweys, A. S., Zhang, J. Y., Zhu, Y., Bai, J., Darwesh, O. M., Zhang, H. B., &

Xiao, X. (2021). Fermentation affects the antioxidant activity of plant-based food material through the release and production of bioactive components. Antioxidants, 10(12). https://doi.org/10.3390/antiox10122004

Diterbitkan

2025-06-30

Cara Mengutip

Styawan, A. A., Aristhasari Putri, & Ocha Ardela Fitria Kresnaya. (2025). Comparison of Caffeine Compound Levels in Brewed and Boiled Oolong Tea Leaves (Camellia sinensis (L.) Kuntze) Based on Different Processing Methods. Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences, 8(1), 75–81. https://doi.org/10.24252/djps.v8i1.54457

Terbitan

Bagian

Artikel