Dilema Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan: Antara Wakil Rakyat atau Wakil Partai?
Keywords:
DPRD, representasi politik,, fraksi partai, dilema representasiAbstract
Artikel ini membahas dilema representasi yang dihadapi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dalam menjalankan fungsi politik mereka, yaitu apakah mereka lebih berperan sebagai wakil rakyat atau wakil partai. Dominasi fraksi dalam pengambilan keputusan politik membuat posisi anggota DPRD sering terjebak antara kepentingan konstituen dan kepatuhan terhadap garis partai. Meski sistem pemilu proporsional daftar terbuka memberikan legitimasi elektoral langsung kepada anggota DPRD, mekanisme internal partai justru menempatkan anggota sebagai perpanjangan tangan partai. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan desain studi kasus, melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, serta analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representasi substantif sulit diwujudkan karena tekanan organisasi politik yang bersifat struktural dan oligarkis. Artikel ini menawarkan gagasan reformasi kelembagaan berupa pembentukan fraksi berbasis daerah pemilihan untuk memperkuat hubungan antara anggota DPRD dan rakyat
References
Aldrich, J. (1995). Why Parties? The Origin and Transformation of Political Parties in America. Chicago: University of Chicago Press.
Almond, G. A., & Powell, G. B. (1978). Comparative Politics: System, Process, and Policy. Boston: Little, Brown and Company.
Aspinall, E. (2014). “When Brokers Betray: Clientelism, Social Networks, and Electoral Politics in Indonesia.” Critical Asian Studies, 46(4), 545–570.
Aspinall, E., & Berenschot, W. (2019). Democracy for Sale: Clientelism, Elections, and the State in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press.
Bourdieu, P. (1990). The Logic of Practice. Stanford: Stanford University Press.
Budiardjo, M. (2018). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Burke, E. (1774). Speech to the Electors of Bristol. London.
Choi, N. (2004). Local Politics in Indonesia: Pathways to Power. London: Routledge.
Davidson, J. S., & Henley, D. (Eds.). (2007). The Politics of Local Governance in Indonesia. Singapore: ISEAS Publishing.
Easton, D. (1965). A Systems Analysis of Political Life. New York: Wiley.
Fenno, R. (1978). Home Style: House Members in Their Districts. Boston: Little, Brown and Company.
Foucault, M. (1977). Discipline and Punish: The Birth of the Prison. New York: Vintage.
Hadiz, V. (2010). Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia: A Southeast Asia Perspective. Stanford: Stanford University Press.
Helmke, G., & Levitsky, S. (2004). “Informal Institutions and Comparative Politics: A Research Agenda.” Perspectives on Politics, 2(4), 725–740.
Indonesia. (2014). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244.
Indonesia. (2017). Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD.
Indonesia. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum
Katz, R., & Mair, P. (1995). “Changing Models of Party Organization and Party Democracy: The Emergence of the Cartel Party.” Party Politics, 1(1), 5–28.
Lijphart, A. (1999). Patterns of Democracy: Government Forms and Performance in Thirty-Six Countries. New Haven: Yale University Press.
Mainwaring, S. (1999). Rethinking Party Systems in the Third Wave of Democratization: The Case of Brazil. Stanford: Stanford University Press.
Manin, B. (1997). The Principles of Representative Government. Cambridge: Cambridge University Press.
March, J. G., & Olsen, J. P. (1984). “The New Institutionalism: Organizational Factors in Political Life.” American Political Science Review, 78(3), 734–749.
Mietzner, M. (2013). Money, Power, and Ideology: Political Parties in Post-Authoritarian Indonesia. Singapore: NUS Press.
Nordholt, H. S. (2011). Decentralization and Democracy in Indonesia. Leiden: KITLV.
Pitkin, H. F. (1967). The Concept of Representation. Berkeley: University of California Press.
Rasyid, R. (2000). Otonomi Daerah dan Perkembangan Demokrasi Lokal di Indonesia. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Sartori, G. (1976). Parties and Party Systems: A Framework for Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
Shugart, M. S., & Carey, J. M. (1992). Presidents and Assemblies: Constitutional Design and Electoral Dynamics. Cambridge: Cambridge University Press.
Smith, B. C. (1985). Decentralization: The Territorial Dimension of the State. London: George Allen & Unwin.
Surbakti, R. (2010). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.
Ufen, A. (2008). “Political Parties in Post-Suharto Indonesia: Between Politik Aliran and ‘Philippinization’.” GIGA Working Papers, 37
Winters, J. A. (2011). Oligarchy. Cambridge: Cambridge University Press.
