Studi Hadis di Kalangan Orientalis
Sejarah dan Perkembangannya
DOI:
https://doi.org/10.24252/jumdpi.v26i2.49543Kata Kunci:
Hadis, Orientalis, Sejarah hadisAbstrak
Awalnya, orientalisme adalah cara para sarjana Barat menginterpretasikan perkembangan dan kemajuan negara-negara Timur, yang meliputi aspek-aspek seperti agama, bahasa, budaya, sejarah, dan lain-lain. Namun, seiring berjalannya waktu, perhatian orientalis semakin terfokus pada dunia Arab dan Islam. Salah satu area studi yang menjadi pusat perhatian dalam konteks keislaman adalah bidang Hadis. Banyak orientalis, seperti Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht, tertarik dalam penelitian tentang Hadis. Goldziher berpendapat bahwa mayoritas hadis tidak dapat dianggap sepenuhnya sebagai ajaran yang berasal langsung dari Nabi
Referensi
Faroh, Mar’ah Nailul, “Hadis dan Orentalis”, h 15.
Haqan, Arina, Orientalisme dan Islam Dalam Pergulatan Sejarah, Jurnal Mutawatir, 1, No. 2, 2011, h 159.
Idri “Perspektif Orientalis Tetang Hadis Nabi: Telaah Kritis dan Implikasinya terhadap Eksistensi dan Kehujjahannya Jurnal Al-Tahrir, 11, No. 1, 2011, h 207.
Idris, “Pandangan Orientalis Tentang Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam”, Jurnal al-Thiqah, 1, No. 1 h, 26.
Nugroho, Irzak Yuliardy, ”Orientalisme dan Hadits : Kritik terhadap Sanad Menurut Pemikiran Joseph Schacht” Jurnal Hukum Islam, , No. 2, 2020, h 156.
Pahrudin, Ade, “Kontribusi Orientalis terhadap Studi Hadis Kontemporer Di Indonesia: Teori, Respons dan Sikap Sarjana Hadis”, Jurnal Refleksi, 22, No. 2, 2023, h, 263.
Supian, Aan, “Studi Hadis Di Kalangan Orientalisme”, Jurnal Nuansa, IX, No. 1, 2016, h. 30-31.
Umardani, Amin Iskandar, Dwi, “Analisis dan Kritik Pada Pandangan Joseph Schacht Terhadap Hadis dan Hukum Islam Jurnal Studi Hadis Nusantara, 2, No. 1, 2020, h 3.
Zaimah, “Orientalis Versus Ulama: Studi Kritik Terhadap Hadis Nabi, Jurnal Pemikiran Islam, 2, No. 1, 2021, h 2.
Zulfikri, “Orientalis Hadis (Peta Kajian Hadis Orientalis)”, Jurnal Tajdid, 1, No. 2, 2013, h. 207.



