ANALISIS TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA TERHADAP MINAT MEMBAYAR ZAKAT MELALUI BAZNAS YOGYAKARTA DAN FAKTOR-FAKTORNYA
Abstract
Abstrak
Indonesia sebagai negara yang didominasi oleh penduduk muslim memiliki potensi zakat yang sangat besar yakni mencapai Rp 327.6 triliun. Walaupun dengan tingginya potensi zakat, namun sesungguhnya penyerapan potensi zakat oleh lembaga pengelola zakat masih rendah, tidak menyentuh banyak kalangan wajib berzakat. Padahal pemerintah Indonesia telah mengaturnya dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam. Zakat berasal dari bentuk kata "zaka" yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2014, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Zakat yang merupakan salah satu rukun Islam, tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk menyucikan jiwa dan harta, zakat juga merupakan pranata agama yang berperan dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan mengentaskan kemiskinan. Setiap Muslim wajibmembayarkan zakat atas harta kekayaan yang dimilikinya sesuai dengan nisab dan haul. Nisab adalah batas jumlah harta kekayaan yang diwajibkan zakat sementara haul adalah rentang periode wajib dikeluarkannya zakat. Zakat wajib dikeluarkan oleh pemilik harta sebanyak 2,5%. Indonesia sebagai negara yang didominasi oleh penduduk muslim memiliki potensi zakat yang sangat besar yakni mencapai Rp 327.6 triliun. Walaupun dengan tingginya potensi zakat, namun sesungguhnya penyerapan potensi zakat oleh lembaga pengelola zakat masih rendah, tidak menyentuh banyak kalangan wajib berzakat. Padahal pemerintah Indonesia telah mengaturnya dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam.
Kata Kunci :Kepercayaan Masyarakat, Zakat, Baznaz
Abstract
Indonesia as a country dominated by muslims has a very large zakat potential, reaching idr 327.6 trillion. Despite the high zakat potential, the absorption of zakat potential by zakat management institutions is still low, not reaching many groups who are required to pay zakat. In fact, the indonesian government has regulated it in law of the republic of indonesia number 23 of 2011 concerning zakat management, that in order to increase the effectiveness and efficiency, zakat must be managed institutionally in accordance with islamic law. Zakat comes from the word "zaka" which means pure, good, blessed, growing, and developing. Zakat is a certain part of the wealth that must be paid by every muslim if it has met the specified requirements. Meanwhile, according to the regulation of the minister of religion no. 52 of 2014, zakat is wealth that must be paid by a muslim or a business entity owned by muslims to be given to those entitled to receive it in accordance with islamic law. Zakat, which is one of the pillars of islam, not only functions as a means to purify the soul and property, zakat is also a religious institution that plays a role in improving the welfare of the people and eradicating poverty. Every muslim is required to pay zakat on the wealth they own according to the nisab and haul. Nisab is the limit of the amount of wealth that is required to be zakat while haul is the period span for which zakat must be paid. Zakat must be paid by the owner of the wealth as much as 2.5%. Indonesia as a country dominated by muslims has a very large zakat potential, reaching idr 327.6 trillion. Despite the high zakat potential, the absorption of zakat potential by zakat management institutions is still low, not reaching many groups who are required to pay zakat. In fact, the indonesian government has regulated it in law of the republic of indonesia number 23 of 2011 concerning zakat management, that in order to increase the effectiveness and efficiency, zakat must be managed institutionally in accordance with islamic law.
Keywords: Public Trust, Zakat, Baznas
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fathu Rabbani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Once an article was published in the journal, the author(s) are:
- to retain copyright and grant to the journal right licensed under Creative Commons License Attribution that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship.
- permitted to publish their work online in third parties as it can lead wider dissemination of the work, with an acknowledgement of its initial publication in this journal
- continue to be the copyright owner and allow the journal to publish the article with the CC BY-NC-SA license
- receiving a DOI (Digital Object Identifier) of the work.