Identifikasi Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Kulit Buah Pisang Ambon dan Aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis
DOI:
https://doi.org/10.24252/jfuinam.v11i1.35358Abstrak
Selama ini pengolahan pisang terbatas pada pemanfaatan buahnya saja sehingga menghasilkan limbah berupa kulitnya. Limbah kulit pisang ini pada dasarnya bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan sediaan produk tradisional. Ini dikarenakan kulit buah pisang mengandung beberapa senyawa kimia yang memiliki khasiat. Kulit buah pisang mengandung glikosida, saponin, tanin, dan flavonoid yang dapat menghambat bakteri patogen sehingga dapat digunakan sebagai antibakteri. Untuk meningkatkan nilai guna dari limbah kulit buah pisang, maka diperlukan pengolahan lebih lanjut, misalnya dalam pembuatan sediaan sabun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik formulasi sediaan sabun batang dari ekstrak etanol kulit buah pisang ambon (Musa paradisiaca Var. Savientum (L.) Kunt) konsentrasi 5% (F1) dan 10% (F2).
Pada penelitian ini dilakukan pengujian mutu fisik sediaan sabun berupa uji organoleptik yaitu warna, bau, dan bentuk, uji pH, uji daya pembusaan, dan uji kekerasan. Ekstrak etanol kulit buah pisang ambon diperoleh dengan metode maserasi kemudian diformulasi menjadi sediaan sabun padat. Sediaan sabut padat yang telah terbentuk diuji secara organoleptik, pH, daya pembusaan dan kekerasannya dengan hardness tester.
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil yaitu sediaan sabun batang dari ekstrak etanol kulit buah pisang dengan konsentrasi 5%(F1) dan 10% (F2) memenuhi uji mutu fisik yaitu organoleptis F1 dan F2 memiliki warna coklat pekat, bau khas dan memiliki bentuk yang padat, pH sediaan sabun F1 9 dan F2 8, tinggi busa sediaan sabun F1 dan F2 yaitu 100 mm, dan uji kekerasan sabun F1 skala 0,6 dan F2 skala 0,5.