KRISIS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA “IDENTITY CRISIS OF ADOLESCENCES”

Authors

  • Nur Hidayah
  • Huriati Huriati

DOI:

https://doi.org/10.24252/.v10i1.1851

Abstract

Identitas diri merupakan suatu penyadaran yang dipertajam tentang diri sendiri,yang dipakai seseorang untuk menjelaskan siapakah dirinya, yang meliputi karakteristik diri, memutuskan hal-hal yang penting dan patut dikerjakan untuk masa depannya serta standar tindakan dalam mengevaluasi perilaku dirinya ke semua hal tersebut terintegrasi dalam diri sehingga seseorang merasa sebagai pribadi yang unik dan berbeda dari orang lain dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya.


Pada masa remaja, pembentukan identitas diri akan cenderung lebih terlihat. Remaja akan mempertanyakan siapa dirinya karena kebingungan menghadapi perubahan fisik, anatomik, psikologis, dan sosial yang dipertimbangkan dari nilai-nilai maupun kebudayaan yang berlaku dalam masyarakat. Masalah pokok yang dihadapi oleh seorang anak saat memasuki masa remaja adalah pencarian bentuk identitas diri. Identitas diri adalah gambaran bagaimana profil diri, harga diri, kepastian posisi maupun kedudukan sosial anak-remaja dalam lingkungan pergaulan dimana ia berada.

Remaja mengalami krisis identitas karena memiliki masalah dengan kemampuannya mengendalikan emosi, bermasalah menempatkan diri dengan teman sebayanya, bermasalah dengan penampilan dirinya, tidak mendapat figur yang tepat untuk mencapai identitas diri yang baik. Saat remaja mengalami krisis identitas, perilaku yang dicerminkan dapat mengacu pada tindakan-tindakan destruktif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Alang, Sattu. 2001. Kesehatan Mental dan Terapi Islam. Makassar: CV. Berkah Utami
[2] Djumhana, Hanna. 2005. Integrasi Psikologi dengan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[3] Eastmond, Taylor, Yeh. 1998. Nursing Assistant Fundamentals. New York: Glencoe
[4] Hasan Aliah B. Purwakania, 2006. Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
[5] Hendra, Surya. 2010. Jadilah Pribadi yang Unggul. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
[6] Kadarusman, Dadang. 2008. Krisis Identitas Diri Siapa Sih Loe?. http://www.oldNabble1Nabble.com., update: 10 Maret 2012
[7] Kroger, Jane. 2004. Identity in Adolescence. New York: British Library Cataloging
[8] Mahfuzh, Jamaluddin. 2007 . Psikologi Anak dan Remaja Muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar Papalia,
[9] Diane E, dkk. 2009. Human Development “Perkembangan Manusia”. Jakarta: Salemba Humanika
[10] Papalia, Olds, Feldman. 2004. Human Development Ninth edition. New York: The McGraw-Hill Companies
[11] Potter, Perry. 2005. Fundamental of Nursing. Jakarta. EGC
[12] Rosidi, Rustam. 2009. Hubungan Antara Self Body Image dengan Pembentukan
[13] Identitas Diri. http://www.eprints3.com., update: 9 Maret 2012
[14] Sanjeev. 2008. Identity Crisis in Adolescents. http://www.indiastudychannel.com., update: 7 Maret 2012
[15] Sayyid. 2011. Kedudukan Keluarga dalam Islam.http://www.taqrib.info.com., update: 10 Maret 2012
[16] Spencher A. Rathus. 2010. Childhood and Adolescence. New York: Wadsworth Cingage Learning
[17] Suliswati, Tjie anita Payapo, dkk. 2004. Konsep Dasar Kesehatan Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
[18] Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Published

2017-01-11

How to Cite

Hidayah, N., & Huriati, H. (2017). KRISIS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA “IDENTITY CRISIS OF ADOLESCENCES”. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 10(1), 49–62. https://doi.org/10.24252/.v10i1.1851

Issue

Section

Artikel