IMPLIKASI PEMAHAMAN TAFSIR AL-QUR’AN TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN

Authors

  • Muhsin Mahfudz Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/jt.v4i2.2768

Abstract

Aktivitas penefsiran al-Qur’an bukan sekedar implementasi metodologi untuk memahami kandungan al-Qur’an, tetapi dalam kenyataannnya, tafsir dapat berimplikasi terhadap sikap keberagamaan seseorang. Artikel ini mendiskusikan bagaimana kecenderungan pemikiran tafsir al-Qur’an terbaca dalam mengekspresikan keberagamaan masyarakat atau kelompok 
dalam Islam. Setidaknya, kesimpulan dari kajian ini adalah bahwa dari sekian banyak ragam penafsiran terhadap al-Qur’an, akhirnya dapat didudukkan pada dua mainstream yaitu penafsiran yang bersifat Skripturalis (formalistic) dan
penafsiran yang bersifat Subtansialis (terbuka). Perbedaan tersebut, mungkin, sulit diidentifikasi pada level wacana karena keduanya merupakan akumulasi kecenderungan seorang penafsir yang mencakup motifasi, latar belakang intelektual dan wawasannya. Meskipun sulit diidentifikasi pada level wacana,
sangat mudah dibedakan pada level praktis. Penafsiran Skripturalis umumnya mengekspresikan keberagamaan-nya dengan cara yang kaku dan formalistik, sementara Subtansialis umumnya lebih fleksibel dan esensialis. Sehingga, dalam memperjuangkan ideologinya masing-masing memberi warna
yang berbeda 

References

Abdullah, M. Amin, Kajian Ilmu Kalam di IAIN. http://www.
ditpertais.net / artikel/ amin01.asp (diakses, 17 Maret
2005).

Published

2016-12-14

Issue

Section

Volume 01 Nomor 02 2013