Pemanfaatan Minyak Jelantah dengan Tambahan Ekstrak Daun Cengkeh (Zyzygium aromaticum) Sebagai Sabun Antiseptik dalam Menurukan Jumlah Kuman pada Telapak Tangan
DOI:
https://doi.org/10.24252/higiene.v3i1.2759Abstract
Sabun merupakan surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun merupakan alternative dalam upaya pengelolaan limbah minyak jelantah. Penambahan ekstrak daun cengkeh sebagai antiseptic menambah nilai manfaatnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembuatan sabun berbahan minyak jelantah dengan tambahan ekstrak daun cengkeh dalam menurunkan angka kuman pada tangan.Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (qausi eksperiment).Sampel dalam penelitian ini adalah 7 oang mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Jurusan Kesehatan Masyarakat.Hasil penelitian menujukkan bahwa penggunaan sabun minyak jelantah dengan tambahan ekstrak daun cengkeh 80% dapat menurunkan jumlah kuman pada tangan..Hal ini sesuai dengan hasil uji Paired Samples Test dan Wilcoxon Signed Ranks Test diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada semua sampel subyek baik pengenceran pertama dan pengenceran kedua ˂ 0,05 maka dinyatakan bahwa terdapat perbedaan jumlah kuman sebelum dan sesudah pemberian sabun minyak jelantah yang ditambahkan ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum).Implikasi pada penelitian ini yaitu untuk melakukan pengukuran pH pada sabun karena nilai pH mempengaruhi daya absorbs pada kulit.Peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan formulasi minyak jelantah dengan tambahan ekstrak cengkeh dalam menurunkan angka kuman pada tangan yang lebih mudah dan praktis bagi masyarakat.
Kata Kunci : Sabun, Minyak Jelantah, Ekstrak Daun Cengkeh, Jumlah Kuman
References
Dalimunthe, A. N. 2008. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Mandi Padat.Pasca sarjana teknik kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Departemen Perindustrian, 2015. Produksi dan Konsumsi Minyak Goreng. Jakarta
Haryani, Dewi. 2015. Berkumur Ekstrak Daun Cengkeh (Eugenia Aromaticum) 4% Dapat MenurunkanJumlahKoloniBakteri Staphylococcus Aureus Pada Abses Subkumus.Tesis.Universitas Udayana Denpasar.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 2010.Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta
Priani E., dan Lukmayani. 2010. Pemanfaatan Sabun Transparan Berbahan Dasar MinyakJelantah Dan Hasil Uji Iritasinya Terhadap Kelinci. Prosiding SNaPP. 2010. Edisi Eksakta.
Pundir, Ram Kumar et.al. 2010. Antimicrobial Activity of Ethanolic of Syzygium aromaticum and Allium sativum Againts Food Associated Bacteria And Fungi. Ethnobotanical Leaflets 14: 344-60.
Purwandari, Retno dkk. 2013. Hubungan Antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Insiden Diare Pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember. Jurnal Keperawatan, ISSN:2086-3071
Rachmawati, F. J. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia”. Vol. 5.No. 1.
Suryanto E. 2012.FitokimiaAntioksidan. Surabaya: CV. Putra Media Nusantara
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Informasi Hak Cipta
KEBIJAKAN HIGIENE : JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN (AKSES TERBUKA)
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).