TRADISI MAPPAMULA (PANEN PERTAMA) PADA MASYARAKAT BUGIS TOLOTANG DI SIDENRENG RAPPANG (Kajian Antropologi Budaya)

Authors

  • Nasruddin Nasruddin UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/rihlah.v5i1.3179

Abstract

Rangkaian tradisi mappamula yaitu (1) mappalili, (2) maddoja bine, (3) mangeppi, (4) maddumpu, (5) mappammula, (6) mappadendang. (7) manre sipulung. Rangkaian tadisi ini adalah suatu proses dalam kegiatan panen bagi masyarakat Bugis Tolotang di Sidenreng Rappang. Kegiatan mappammula, tidak bisa diabaikan. Tradisi ini dilaksanakan karena sudah sudak dilaksanakan  turun temurun. Setiap langkah dalam proses mappamula memiliki arti dan makna tersendiri. Pelaksanaan tradisi mappamula erat kaitannya dengan pernyataan kesyukuran pada dewata seuwae, atau masyarakat menghendaki tidak ada kemarahan pada dewata, dengan cara melaksanakan tradisi untuk menyenangkannya agar manusia tidak mendapatkan kemurkaan darinya. 

References

Djohan, Psikologi Musik, Yokayarta: Penerbit Buku Baik, 2005
Fadillah, Moh. Ali dan Iwan Sumantri (ed). Kedatuan Luwu: Perspektif Arkeologi, Sejarah dan Antropologi. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin atas kerja sama dengan Institut Etnografi Indonesia, 2000.
Hamid, Abu Syeikh Yusuf Makassar: Seorang Ulama, Sufi dan Pejuang, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, Jakarta: Dian Rakyat, 1997.
Mattulada, Kebudayaan Kemanusiaan Dan Lingkungan Hidup, Hasanuddin University Press, 1997
Peursen, C.A. van, Strategi Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisisus, 1988.
Seashore, C.E., Psychology of Music, New York: Dover Publication Inc, 1988.
Swanson, R. B., Music in The Education of Children, California: Wadsworth Publishinh Company Inc, 1962
Sztompka, Piotr, Sosiologi Perubahan Sosial, Jakarta: Prenada Media Grup, 2007.

Published

2017-06-03

How to Cite

Nasruddin, N. (2017). TRADISI MAPPAMULA (PANEN PERTAMA) PADA MASYARAKAT BUGIS TOLOTANG DI SIDENRENG RAPPANG (Kajian Antropologi Budaya). Rihlah: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan, 5(1), 1–15. https://doi.org/10.24252/rihlah.v5i1.3179

Issue

Section

artikel