STRATEGI KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PERIODE 2019-2024 DALAM MENINGKATKAN CITRA INDONESIA SEBAGAI NEGERI REMPAH
Keywords:
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kuliner, Indonesia Spice Up The World, Festival Kuliner InternasionalAbstract
This research aims to analyze the strategies of the Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemenparekraf) during the 2019-2024 period in enhancing Indonesia's image as the "Land of Spices" through the implementation of gastrodiplomacy on the international stage. This study employs Multi Track Diplomacy (MTD) and Soft Power theoretical frameworks to analyze how gastrodiplomacy is implemented through formal government channels (Track One) and non-state actors in promoting Indonesian cuisine as an instrument of cultural diplomacy. The research utilizes qualitative methods with a case study approach, analyzing Kemenparekraf's gastrodiplomacy programs through literature review, policy document analysis, and in-depth interviews with relevant stakeholders including Indonesian restaurant owners abroad and Kemenparekraf officials. Kemenparekraf has implemented gastrodiplomacy strategies through the "Indonesia Spice Up The World" (ISUTW) program, successfully establishing 1,221 Indonesian restaurants across various countries and actively participating in international culinary festivals. Despite facing challenges in funding, spice supply, and human resources, this program has proven effective in strengthening Indonesia's image as the "Land of Spices" and enhancing Indonesia's soft power on the international stage through culinary diplomacy.
References
Adinata, A. (2025, Februari 27). Wawancara tentang program Indonesia Spice Up The World dan tantangan bisnis restoran Indonesia di London. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
Audran, A. (2025, Februari 20-25). Wawancara tentang tantangan pembukaan bisnis restoran Indonesia di luar negeri dan manajemen tenaga kerja. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
Berridge, G. R. (2010). Diplomacy: Theory and practice fourth edition. Palgrave Macmillan Press.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2022). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (6th ed.). SAGE Publications.
Dadang Ilham K. Mujiono, F. A. (2019). Multi track diplomacy: Teori dan studi kasus. Mulawarman University Press.
Definition, The, Gastrodiplomacy The, and Ancient Greek. (2015). Chapter II gastrodiplomacy in international. 15-23.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (1994). The Sage handbook of qualitative research (3rd ed.). SAGE Publication.
Desak Gede Chandra Widayanthi, I. N. (2022). The impact of Ubud Food Festival on the social and economic aspects of the community in Banjar Penestanan Kaja, Ubud, Bali. Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event, 157-158.
Dugis, V. (2018). Teori hubungan internasional: Perspektif-perspektif klasik.
Dwi Sumaiyyah Makmur, M. (2024). Pengaruh budaya Eropa terhadap makanan Indonesia. Jurnal Pusaka, 14-17.
Expo, P. J. (2024, November 13). SIAL Interfood 2024. https://exhibition.jiexpo.com/sial-interfood-2024/
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran. (2021). Diplomasi ekonomi dalam mendukung penguatan ekonomi digital Indonesia, studi kasus: Gastrodiplomasi dalam program Indonesia Spice Up The World. Jurnal Education and Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, 679.
Fauzi, M. (2025, Februari 25). Wawancara tentang strategi pemasaran dan hambatan bisnis restoran Sunda Kitchen di New Jersey. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
Food and Environmental Hygiene Department. (2025, January 1). A guide to restaurant licences. https://www.fehd.gov.hk/english/howtoseries/forms/new/A_Guide_to_Restaurant.PDF
FoodStartup Indonesia. (2024, Juni 15). Pengumuman 50 peserta DEMODAY FoodStartupIndonesia 2024. https://foodstartup.id/assets/front/pdf/Pengumuman-50-Peserta-FSI-2024.pdf
Foodex Japan. (2024, March 15). The 49th International Food and Beverage Exhibition FOODEX JAPAN 2024. Foodex Japan 2024, 5.
Gomichon, M. (2013). Joseph Nye on soft power. E-International Relations, 2.
Handrianto, N. (2025, Februari 25-26). Wawancara tentang strategi bisnis dan tantangan tenaga kerja restoran Indo Sunda di Singapura. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
IDN Financials. (2021, March 17). Transaksi dagang makanan dan minuman Indonesia tembus US$12 juta di Jepang. https://www.idnfinancials.com/archive/id/38482/transaksi-dagang-makanan-dan-minuman-indonesia-tembus-us-di-jepang
Imanuella, J., & Aryani, M. I. (2020). Upaya gastrodiplomasi Indonesia di Korea Utara. Jurnal Hubungan Internasional, 13(2), 235.
Indonesia.go.id. (2018, Oktober 24). Rempah Indonesia diburu dunia. https://indonesia.go.id/kategori/kuliner/216/rempah-indonesia-diburu-dunia?
Indriani, E. M. (2025, January 6). Wawancara tentang program pelatihan digital UMKM dan tantangan implementasi gastrodiplomasi ISUTW. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
Junaidi, M. (2024). Diplomasi kebudayaan Indonesia di Uni Emirat Arab (UEA) melalui national day World Expo Dubai 2020. Skripsi, 40.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (2021, November 5). Dubai Expo 2020: Showcase persembahan Indonesia sebagai land of diversity kepada dunia. https://ekon.go.id/publikasi/detail/3423/dubai-expo-2020-showcase-persembahan-indonesia-sebagai-land-of-diversity-kepada-dunia
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021, Agustus 4). Indonesia Spice Up The World: Kenalkan rempah Nusantara ke mancanegara. https://kemenparekraf.go.id/hasil-pencarian/indonesia-spice-up-the-world-kenalkan-rempah-nusantara-ke-mancanegara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2023, Juni 20). Siaran pers: Kemenparekraf dukung pengembangan restoran dan bumbu Indonesia di Belanda. https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-kemenparekraf-dukung-pengembangan-restoran-dan-bumbu-indonesia-di-belanda
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2023, November 6). Siaran pers: Sebanyak 20 pelaku usaha kuliner Indonesia ikuti pitching day "Indostar 2023". https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-sebanyak-20-pelaku-usaha-kuliner-indonesia-ikuti-pitching-day-indostar-2023
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2023). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari masa ke masa. https://sejarah.kemenparekraf.go.id/
Kementerian Perdagangan. (2024). Trade Expo Indonesia 2024. Jurnal Trade Expo Indonesia 2024, 5.
Kementerian Perdagangan. (2024, March 5). Indonesia promosikan produk makanan dan minuman pada Foodex Jepang 2024. https://www.kemendag.go.id/berita/foto/indonesia-promosikan-produk-makanan-dan-minuman-pada-foodex-jepang-2024
Laratu, I. D. (2025, Januari 6). Wawancara tentang tantangan implementasi gastrodiplomasi ISUTW. [Wawancara pribadi]. Wawancara oleh T. S. Destiviani.
Luckyardi, S., & Apriliani, A. (2022). Pemasaran kuliner Indonesia berbasis digital marketing sebagai sarana gastro diplomasi. Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi Asia, 16(2), 282-291.
McDonald, L. D., & McDonald, J. (1996). Multi-track diplomacy: A systems approach to peace (3rd ed.). Kumarian Press.
Melissen, J. (2005). Wielding soft power: The new public diplomacy. Clingendael Diplomacy Papers, 134. http://www.nbiz.nl/publications/2005/20050500_cdsp_paper_diplomacy_2_melissen.pdf
Muhamad, F., Suharyono, & Alfisyahr, R. (2017). Pengaruh sensory marketing terhadap kepuasan konsumen dan repurchase intention (Survei pada konsumen Nomu 9 Bites & Beverages di Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 90.
Nasution, S. (1988). Metode penelitian naturalistik kualitatif. Tarsito.
Nye, J. S. (2004). Soft power: The means to success in world politics. PublicAffairs.
Putri, I. A. (2024, Mei 11). Indonesia Spice Up The World: Upaya gastrodiplomasi rempah-rempah tanah air. Kumparan. https://kumparan.com/dayu-putri-1704967221568551754/indonesia-spice-up-the-world-upaya-gastrodiplomasi-rempah-rempah-tanah-air-22iAF9ItctA/2
Rabani, L. O., Husain, S. B., & Khusyairi, J. A. (2022). Spices, colonialism, and the growth of new economic centers on the East Coast of East Sulawesi, 1620s-1920s. Mozaik Humaniora, 22(2), 219-230.
Ramadhan, K. (2020). Gastrodiplomasi sebagai sebuah strategi Indonesia dalam memperkenalkan budaya kuliner di Perancis. Global & Policy Journal of International Relations, 22-23.
Rhadiatul Adawiyah, & Syafruddin Rais. (2023). Gastrodiplomasi sebagai strategi dalam memperkenalkan kuliner Indonesia di Hungaria. Jurnal Ilmiah Hospitality, 2(3), 310-324.
Rizaty, M. A. (2022, Maret 1). Volume ekspor cengkeh Indonesia merosot 58% pada 2021. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/perdagangan/statistik/712f9e23baa1048/volume-ekspor-cengkeh-indonesia-merosot-58-pada-2021
Rizki, A. (2022). Mengenal daerah penghasil rempah di Indonesia. DetikEdu. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6075256/mengenal-daerah-penghasil-rempah-di-indonesia-siswa-perlu-tahu-nih
Rizky, S., & Petra, R. (2023). Analisis strategi gastrodiplomacy dalam tatanan dunia: Potensi atau konflik bagi suatu negara? 0-14.
School, H. K. (2019). Soft power and the public diplomacy revisited. The Hague Journal of Diplomacy, 1-14.
Siringoringo, R. A. (2017). Perdagangan rempah-rempah pada masa kolonial Belanda di Nusantara (1602-1789). Perdagangan Rempah-Rempah pada Masa Kolonial Belanda di Nusantara, 72-73.
Tara Sonenshine, Paul Rockower, Sam Chapple-Sokol and Gary, & Weaver. (2016). Culinary diplomacy, gastrodiplomacy, and conflict cuisine: Defining the field. 8-11.
Yani, Y. M., & Lusiana, E. (2018). Soft power dan soft diplomacy. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 14(2), 48-65.
Yanti Mulia Roza, G. R. (2023). Identitas budaya dan sosial pada makanan khas daerah: Tinjauan terhadap perilaku konsumsi masyarakat Muslim pada bulan Ramadhan di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen, 307-308.
