Legal Accountability and Mental Illness
Revisiting the Criminal Responsibility Provisions in the 1946 and 2023 Indonesian Penal Codes
DOI:
https://doi.org/10.24252/al-risalah.vi.59217Keywords:
Criminal Responsibility, Mental Disorder, Indonesian Penal Code, RehabilitationAbstract
This research aims to analyze the differences in provisions regarding criminal responsibility for individuals with mental disorders as outlined in the Old Indonesian Penal Code (KUHP 1946) and the New Indonesian Penal Code (KUHP 2023), as well as their implications for criminal justice practices. The purpose of the study is to evaluate how each legal framework addresses the accountability of mentally disordered offenders and to assess the legal system’s orientation toward justice and rehabilitation. The methodology employed is normative juridical, incorporating conceptual and statutory approaches. The analysis is based on primary legal materials—namely, the old and new KUHP—as well as secondary sources such as scholarly literature and legal commentaries. The results indicate that the old KUHP provided minimal regulation on offenders with mental illness, often leading to ambiguity in legal processes. In contrast, the new KUHP introduces more comprehensive provisions, explicitly stating that individuals with severe mental disorders are exempt from criminal punishment but may be subjected to medical or rehabilitative measures. The originality of this study lies in its focused comparison between two codifications within the same national legal tradition, highlighting legal evolution over time. The implications emphasize the importance of psychiatric evaluation in ensuring substantive justice and reflect a shift toward a more humane, restorative, and socially protective criminal justice system.
References
Alim, Denys Putra, Linda Hevira, Tutik Purwanti, Edy Husnul Mujahid, Ida Sriwaty, Vitria Wuri Handayani, Thika Marliana, Abdul Hakim Nitiprodjo, Delta Bayu Murti, and Dita Pratiwi Kusuma Wardani. “Peran Forensik Di Berbagai Disiplin Ilmu.” DJKI, 2023.
Atmasasmita, Romli. Rekonstruksi Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan. Gramedia Pustaka Utama, 2017.
Darajati, Faqih. “Penegakan Hukum Bagi Pelaku Tindak Pidana Disabilitas Dalam Tinjauan Hukum Pidana Islam.” PUSKAPSI Law Review 5, no. 1 (2025): 263–85.
Darto, Afridus, Arief Syahrul Alam, and Fifin Dwi Purwaningtyas. “Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Pengidap Gangguan Kejiwaan Dalam Prespektif Hukum Pidana.” Jurnal Ilmu Hukum Wijaya Putra 1, no. 2 (2023): 257–64.
Dwi, Rafky Muhammad. “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Penganiayaan Penyandang Dissociative Identity Disorder.” UNJA Journal of Legal Studies 1, no. 1 (2023): 307–26.
Farhan, Said. “Perlakuan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Yang Mengalami Gangguan Jiwa (Ditinjau Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014).” UIN Ar-Raniry Banda Aceh, 2025.
Ida, Orintina Vavinta, and Nany Suryawati. “Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Dengan Gangguan Kejiwaan Menurut Ketentuan Hukum Positif.” Binamulia Hukum 12, no. 2 (2023): 263–75.
Jonaedi Efendi, S H I, S H Johnny Ibrahim, and M M Se. Metode Penelitian Hukum: Normatif Dan Empiris. Prenada Media, 2018.
Mulyadi, A. “Reformasi Hukum Pidana Dalam KUHP Baru Indonesia.” Jurnal Hukum, Universitas Indonesia., 2011.
Mumu, Gabriel Rafael Putera. “Pertanggungjawaban Pidana Pencurian Terhadap Penderita Kleptomania.” LEX PRIVATUM 13, no. 1 (2024).
Nandang Sambas, S H, and S H Dian Andrisari. Kriminologi: Perspektif Hukum Pidana. Sinar Grafika (Bumi Aksara), 2021.
Ndapabehar, Elyada Umbu, and R Rahaditya. “Penentuan Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Yang Memiliki Gangguan Jiwa Skizofrenia Paranoid Dalam Tindak Pidana Penganiayaan.” UNES Law Review 5, no. 4 (2023): 3141–53.
OHOIWUTUN, Y A, Fiska Maulidian Nugroho, Samuel Saut Martua Samosir, and Arief Setiyoargo. “Fungsionalisasi Pasal 44 KUHP Dalam Penyidikan Tindak Pidana Pembunuhan (Suatu Re-Orientasi Dan Re-Evaluasi Menuju Reformulasi),” 2019.
Ohoiwutun, Y A Triana, Fiska Maulidian Nugroho, Samsudi Samsudi, and Ari Dewanto. “Peran Ahli Jiwa Dalam Pembuktian Tindak Pidana Kekerasan Psikis Dalam Rumah Tangga.” Veritas et Justitia 8, no. 1 (2022): 219–42.
PAKPAHAN, JUNTRIYONO. “Pertanggungjawaban Pidana Perbuatan Ujaran Kebencian Yang Berkonten SARA Dalam Perspektif Peraturan Perundang-Undangan.” Journal of Law Education and Business 2, no. 2 (2024).
Rahmat, Rahmat, Nuraeni Novira, M Amirullah, and Amelia Amelia. “Sanksi Bagi Pelaku Pembunuhan Yang Menderita Gangguan Bipolar Perspektif Hukum Islam.” Bustanul Fuqaha: Jurnal Bidang Hukum Islam 2, no. 2 (2021): 194–208.
Rambe, Rahmansyah Fadlul Al Karim, and Muhammad Aufa Abdillah Sihombing. “Implikasi Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Hukum Pidana.” Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum 11, no. 1 (2024): 24–31.
SelayarNews, Redaksi. “Polres Selayar Serahkan Pelaku Kasus Pembunuhan Ke Dinsos Karena Terbukti Gangguan Jiwa.” Selayarnews, 2024. https://selayarnews.com/21/07/2025/polres-selayar-serahkan-pelaku-kasus-pembunuhan-ke-dinsos-karena-terbukti-gangguan-jiwa/.
Situmeang, Sahat Maruli Tua, and Krusitha Meilan. “Evolusi Kejahatan Dan Pemidanaan: Tantangan Dalam Penegakan Hukum Dan Penologi Modern: The Evolution of Crime and Punishment: Challenges in Law Enforcement and Modern Penology.” Res Nullius Law Journal 7, no. 2 (2025): 87–97.
Soesilo, Raden. “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP): Serta Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal,” 1995.
Sudirman, H. “Pertanggungjawaban Pidana Bagi Pelaku Dengan Gangguan Jiwa Dalam Sistem Hukum Pidana Indonesia.” Jurnal Pidana Dan Kriminologi, Universitas Gadjah Mada, 2014.
Supriyadi, W. “Perbandingan Sistem Hukum Pidana Negara-Negara Eropa Dan Implementasi Dalam KUHP Baru Indonesia.” Jurnal Hukum Internasional, Universitas Airlangga., 2016.
Suyanto, S H. Metode Penelitian Hukum Pengantar Penelitian Normatif, Empiris Dan Gabungan. Unigres Press, 2023.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alwy Shihab Hidayah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.