Konflik Ekonomi dan Lingkungan dalam Konversi Pesisir: Kasus Tambak Intensif di Desa Lingadan, Kabupaten Tolitoli
DOI:
https://doi.org/10.24252/best.v5i3.61625Keywords:
Konflik Pesisir, Kepentingan Ekonomi, Konversi Lingkungan, Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya AlamAbstract
Konflik antara kepentingan lingkungan dan ekonomi di wilayah pesisir menjadi isu penting, terutama pada kasus konversi lahan pesisir menjadi tambak intensif di Desa Lingadan, Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak ekologis, sosial-ekonomi, serta dinamika konflik antar-pemangku kepentingan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif, di mana data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan masyarakat, pemerintah, perusahaan, dan LSM, serta dokumentasi pendukung. Data dianalisis secara tematik untuk menggali makna, persepsi, dan dinamika yang muncul di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan sejak 2020–2021, terutama pada vegetasi mangrove dan non-mangrove, berdampak signifikan terhadap lingkungan berupa penurunan cadangan karbon tanah, peningkatan emisi gas rumah kaca, degradasi kualitas air, serta hilangnya fungsi ekologis mangrove. Dari sisi sosial-ekonomi, tambak intensif memberi manfaat berupa lapangan kerja dan peningkatan pendapatan, namun distribusinya tidak merata sehingga memicu ketimpangan sosial. Persepsi masyarakat terhadap dampak lingkungan beragam, dipengaruhi faktor sosiodemografis dan akses informasi, sementara regulasi formal (RTRW, AMDAL, zonasi pesisir) masih lemah dalam memastikan partisipasi publik dan pengakuan terhadap kearifan lokal. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi tata kelola berbasis kolaborasi multipihak (pemerintah, masyarakat, LSM, dan perusahaan) dengan pendekatan co-management untuk menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan ekosistem pesisir.
References
Abubakar, Widigdo, B., Dahuri, R., & Budiharsono, S. (2007). Dampak Sosial Pengembangan Pengelolaan Kawasan Tambak Udang Berkelanjutan di Kabupaten Dompu , Nusa Tenggara Barat Social impacts of management development of sustainable shrimp aquaculture zone in Dompu Regency , Pendahuluan. Agrimansion, 8(2), 14–25. https://doi.org/https://doi.org/10.29303/agrimansion.v8i2.164
Aditya, R., Ediyono, S., & Sugihardjo, S. (2023). The Role of Coastal Women’s Empowerment in Achieving The Success of SDGs: A Study on The Kebaya Group, Bekasi. Prosperity: Journal of Society and Empowerment, 3(2), 129–143. https://doi.org/10.21580/prosperity.v3i2.18192
Agustina, S., Khairullah, K., Rusydi, I., Purnawan, S., Karina, S., & Zamzami, Z. (2021). Identification of inorganic waste at mangrove ecosystem, Gampong Jawa, Banda Aceh. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 674(1). https://doi.org/https://doi.org/10.1088/1755-1315/674/1/012094
Airawati, M. N., Fauzi, I., Mardiatno, D., & Khakhim, N. (2023). Analisis Kebijakan Keberlanjutan Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13(2), 155–165. https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i2.12487
Albino, T., Reflis, & Utama, S. P. (2025). Analisis Kerusakan Lingkungan Dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove Di Sekitar Pulau Baai Kota Bengkulu. Integrative Perspectives of Social and Science Journal, 2(2), 2991–2998.
Aliah, R. S. (2013). Evaluasi Kondisi Lingkungan Perairan Pantai Utara Karawang Untuk Mendukung Pengembangan Budidaya Perikanan. Jurnal Teknologi Lingkungan, 14(2), 67–73. https://doi.org/10.29122/jtl.v14i2.1423
Arantes, V., Zou, C., & Che, Y. (2020). Coping with waste: A government-NGO collaborative governance approach in Shanghai. Journal of Environmental Management, 295. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2019.109653
Basri, H. (2021). Pengelolaan, Pengawasan Kawasan Pesisir dan Laut di Indonesia. REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum, 8(2), 1–27. https://doi.org/10.29103/reusam.v8i2.3713
Blunkell, C. (2017). Local participation in coastal adaptation decisions in the UK: between promise and reality. Local Environment, 22(4), 492–507. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/13549839.2016.1233525
Cai, G., Lin, Y., Zhang, F., Zhang, S., Wen, L., & Li, B. (2022). Response of Ecosystem Service Value to Landscape Pattern Changes under Low-Carbon Scenario: A Case Study of Fujian Coastal Areas. Land, 11(12), 1–23. https://doi.org/10.3390/land11122333
Carrasquilla-Henao, M., Ban, N., Rueda, M., & Juanes, F. (2019). The mangrove-fishery relationship: A local ecological knowledge perspective. Marine Policy, 108. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/J.MARPOL.2019.103656
Chen, S., De Bruyne, C., & Bollempalli, M. (2020). Blue Economy: Community Case Studies Addressing the Poverty–Environment Nexus in Ocean and Coastal Management. Sustainability, 12(11). https://doi.org/https://doi.org/10.3390/su12114654
Daaris, Y. Y., & Marwah. (2024). Sinergi Kebijakan Publik dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Dalam Pembangunan Berkelanjutan di Wilayah Pesisir Kabupaten Bima. JIAN : Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 21(2), 14–28.
De Macêdo Coelho, Y., De Medeiros, P., Santos, J., & Lucas, F. (2022). Perception of environmental impacts of aggregate mining: A case study from the municipality of Ourém, Pará, Brazil. Resources Policy, 78. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2022.102825
Ekosafitri, K. H., Rustiadi, E., & Yulianda, F. (2017). Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah: Studi Kasus Kabupaten Jepara. Journal of Regional and Rural Development Planning, 1(2), 145–157. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2017.1.2.145-157
Fajrin, E. R., & Damar, A. T. (2024). Marine Debris Pollution and Its Impact on the Mangrove Ecosystem (Case Study: Karimunjawa Island and Kemujan Island, Indonesia). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 14(3), 516–516. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/jpsl.14.3.516
Fauziah, N., William, M., & Dhiyaulhaq, N. (2025). From Green to Growth: A Critical Assessment of Legal Frameworks and Environmental Consequences in the PIK 2 Project, Tangerang. Nternational Journal of Law and Politics Studies, 7(2), 24–31. https://doi.org/https://doi.org/10.32996/ijlps.2025.7.2.2
Filipski, M., & Belton, B. (2018). Give a Man a Fishpond: Modeling the Impacts of Aquaculture in the Rural Economy. World Development, 110, 205–223. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/J.WORLDDEV.2018.05.023
Hu, M., Sardans, J., Yan, R., Wu, H., Ni, R., Peñuelas, J., & Tong, C. (2023). Substantial increase in P release following conversion of coastal wetlands to aquaculture ponds from altered kinetic exchange and resupply capacity. Water Research, 230. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.watres.2023.119586
Jamaludin, H., Patunru, A., & Lahiri-Dutt, K. (2020). Role of rumours and locals’ perceptions on the level of environmental impacts of Lynas Advanced Material Plant, Kuantan, Malaysia. Resources Policy, 65. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2019.101563
Kassam, L., & Dorward, A. (2017). A comparative assessment of the poverty impacts of pond and cage aquaculture in Ghana. Aquaculture, 470, 110–122. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/J.AQUACULTURE.2016.12.017
Kesavan, S., Xavier, K., Deshmukhe, G., Jaiswar, A., Bhusan, S., & Sukla, S. (2021). Anthropogenic pressure on mangrove ecosystems: Quantification and source identification of surficial and trapped debris. The Science of the Total Environment, 794. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.148677
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ramla Ilham Darise, Andi Nur'aini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


.png)




