Persuasive Strategies Used by the Coaches in the Blind Audition of The Voice USA 2018
Abstrak
Artikel ini membahas strategi persuasi yang digunakan oleh para pelatih dalam audisi buta The Voice USA 2018. Objek penelitian ini adalah ucapan-ucapan dari empat pelatih The Voice USA 2018, yaitu Adam Levine, Alicia Keys, Kelly Clarkson, dan Blake Shelton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis strategi persuasi dan menganalisis cara strategi persuasi tersebut diungkapkan oleh para pelatih dalam audisi buta The Voice USA 2018.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah video dan transkrip. Peneliti mengambil dua belas video audisi buta The Voice USA 2018 yang memiliki lebih dari tiga juta penonton di YouTube sebagai sumber data. Peneliti mengambil data dari akun YouTube resmi The Voice. Dalam mengumpulkan data, peneliti menonton semua dua belas video audisi buta The Voice USA 2018 dari akun YouTube resmi The Voice dan menyalin video tersebut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen untuk mendapatkan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat pelatih dalam audisi buta The Voice USA 2018 menggunakan tiga strategi persuasi, yaitu logos, ethos, dan pathos. Cara para pelatih menggunakan ketiga strategi tersebut berbeda-beda. Saat menggunakan logos, para pelatih membujuk para kontestan dengan menyatakan alasan logis, fakta tertentu, dan kebenaran sebagai bukti pendukung. Saat mereka menggunakan ethos, mereka menunjukkan reputasi, kredibilitas, citra, karakter, dan rekam jejak sebelumnya untuk mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari para kontestan. Kemudian, saat mereka menggunakan pathos, mereka menggunakan daya tarik emosional untuk mengendalikan emosi para kontestan.
Kata Kunci: Logos, Pathos, Ethos, Audisi
Referensi
Aditama, M. G. (2016). Persuasion in International Journals: Pragmatic Analysis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Argyropoulou, V., & Ypsilantis, G. S. (2017). Persuasive Strategies in Argumentative/Persuasive Discourse Written in Italian by Greek Second Language Learners. Paper presented at the 19th Annual Conference of the English Department of the University of Bucharest, Romania. http://ikee. lib. auth. gr/record/289014/files/GRI-2017-19167. pdf (15.9. 2019).
Aristotle. (1967). The Art of Rhetoric (J. H. Fressy & W. Heinemann, Trans.). London: Ltd. London.
Bettinghaus, E. P., & Cody, M. J. (1994). Persuasive communication: New York, US: Holt, Rinehart and Winston, 1987.
Burke, K. (1969). A rhetoric of motives: Univ of California Press.
Cline, A. R. (2002). Understand and Act: Classical Rhetoric, Speech Acts, and the Teaching of Critical Democratic Participation. Department of English and Department of Political Science. University of ….
Cockcroft, R. (2004). Putting Aristotle to the proof: Style, substance and the EPL group. Language and Literature, 13(3), 195-215.
Diamond, G. A., & Cobb, M. D. (1996). The candidate as a catastrophe: Latitude theory and the problems of political persuasion. Political persuasion and attitude change, 225-247.
Hardin, K. (2001). Pragmatics of persuasive discourse in Spanish television advertising. Word: Journal of the International Linguistic Association, 56(2), 288-291.
Huckabee, S. (2018). Ethos, Logos, Pathos. Retrieved 10th July 2019, from https://huckabeeclassroom.com/ethos-logos-pathos.html
Leech, G. N. (1966). English in advertising: A linguistic study of advertising in Great Britain: Longmans.
Mukarromah, N. (2016). Persuasive strategies used in slogan of IPhone advertisements. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Nothstine, W. (1989). Influencing others a handbook of persuasive strategies: Crisp Learning.
Perloff, R. M. (2003). The dynamics of persuasion: Communication and attitudes in the twenty-first century: Routledge.
Poggi, I. (2005). The goals of persuasion. Pragmatics & Cognition, 13(2), 297-335.
Rank, H. (1988). Persuasion Analysis: A Companion to Composition: ERIC.
Penulis yang menerbitkan karya mereka dalam jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
-
Penulis tetap memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan melalui Creative Commons Attribution License. Lisensi ini memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan syarat memberikan pengakuan atas kepenulisan serta publikasi awal dalam jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontraktual tambahan secara terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya yang telah diterbitkan dalam jurnal ini (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan tetap mencantumkan pengakuan bahwa karya tersebut pertama kali dipublikasikan dalam jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusional atau situs web pribadi) sebelum dan selama proses pengajuan. Hal ini dapat mendorong pertukaran akademik yang produktif serta meningkatkan jumlah kutipan lebih awal dan lebih luas setelah karya diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).