EMOTIONAL BOUNDARIES IN SLAVERY EXPERIENCED BY THE MAIN CHARACTER IN THE NOVEL "THE WATER DANCER" BY TA-NEHISI COATES
Abstrak
Artikel ini mengeksplorasi dimensi psikologis dari batasan emosional yang digambarkan dalam novel karya Ta- Nehisi Coates berjudul The Water Dancer, dengan fokus pada pengalaman individu yang diperbudak. Dengan menggunakan analisis kualitatif, penelitian ini menyelidiki lanskap emosional para tokoh, khususnya Hiram Walker, untuk memahami bagaimana mereka menghadapi trauma, identitas, dan ketahanan. Mengacu pada teori psikoanalitik Freud, analisis ini menyoroti peran ganda represi emosional sebagai mekanisme bertahan hidup dan potensi dampak psikologis jangka panjang yang mungkin ditimbulkannya. Temuan ini mengungkap kompleksitas psikologis mendalam yang dihadapi oleh Hiram Walker dan individu yang diperbudak lainnya, yang menekankan pentingnya batasan emosional sebagai mekanisme penanggulangan dalam menghadapi trauma, ketakutan, dan penindasan. Pada saat yang sama, analisis ini mengungkap konflik antara keinginan untuk terhubung secara emosional dan kebutuhan untuk melindungi diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga tentang dampak psikologis perbudakan, yang mencakup aspek trauma, ketahanan, dan pembentukan identitas.
Kata kunci: Batasan Emosional, Dampak psikologis, identitas.

Penulis yang menerbitkan karya mereka dalam jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
-
Penulis tetap memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal, dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan melalui Creative Commons Attribution License. Lisensi ini memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan syarat memberikan pengakuan atas kepenulisan serta publikasi awal dalam jurnal ini.
-
Penulis dapat membuat perjanjian kontraktual tambahan secara terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi karya yang telah diterbitkan dalam jurnal ini (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan tetap mencantumkan pengakuan bahwa karya tersebut pertama kali dipublikasikan dalam jurnal ini.
-
Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusional atau situs web pribadi) sebelum dan selama proses pengajuan. Hal ini dapat mendorong pertukaran akademik yang produktif serta meningkatkan jumlah kutipan lebih awal dan lebih luas setelah karya diterbitkan (Lihat The Effect of Open Access).