Pengendalian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) di Puskesmas Kota Makassar

  • Rosdianah Rahim Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Nadyah Haruna Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Muhammad Nur Alamsyah Rajab Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
  • Yusril Ihsanul Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Alauddin Makassar
    (ID)
Kata Kunci: Asset Based Community Development (ABCD), BBLR, Pengendalian BBL

Abstrak

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah berat badan lahir kurang dari 2500 gram yang merupakan salah satu indikator dalam tumbuh kembang anak hingga masa dewasanya dan menggambarkan status gizi yang diperoleh janin selama dalam kandungan. Pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) dilakukan untuk memperoleh suatu tujuan bersama dalam pengendalian BBLR. Ini dimulai identifikasi aset, analisa masalah, potensi perencanaan, pelaksanaan, dan pemanfaatan. Fokus penelitian yang dilakukan penulis adalah Identifikasi aset sumber daya manusia (SDM) terhadap pengendalian kasus BBLR. Jenis penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan pendekatan ABCD dengan metode observasi dan in-depth interview. Metode pengambilan informan yaitu snowball sampling di wilayah kerja Puskesmas di Kota Makassar tahun 2022. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pengendalian kasus BBLR dengan metode ABCD di Puskesmas di kota Makassar  teridentifikasi beberapa asset: Aset Manusia yaitu pelayanan Kesehatan berkaitan dengan program ibu hamil seperti kunjungan ANC, kelas ibu hamil, dan pengetahuan ibu hamil. Aset Sosial yaitu kebersamaan antar sesama, gotong royong, dan kajian rutin keagamaan, Aset fisik yaitu puskesmas, Posyandu, klinik Kesehatan, masjid, pasar, kebun, dan sawah. Aset ekonomi yaitu tergantung pada profesi masing-masing warga, Keempat aset tersebut sangat mendukung dalam upaya pengendalian kasus BBLR di wilayah kerja Puskesmas di kota Makassar.

Referensi

Permana P, Wijaya GB. Analisis faktor risiko bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Gianyar I tahun 2016-2017. Intisari Sains Medis. 2019;10(3):674–8.

Kemenkes RI. Data angka kejadian berat bayi lahir rendah. Kementerian Kesehatan RI. 2020.

Lengkong GT, Langi FL, Posangi J. Faktor–faktor yang berhubungan dengan kematian bayi di Indonesia. Jurnal Kesmas. 2020;9(4):41–7.

Hartiningrum I, FN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Biometrika Dan Kependudukan. 2019;7(2):97.

Aprilliya Wibowo Putri APLLSWAT. Faktor ibu terhadap kejadian bayi berat lahir rendah. Higea Journal of Public Health Research and Development. 2019;3(1):55–62.

Dinkes Kota Makassar. Data angka kejadian berat bayi lahir rendah. Dinkes Kota Makassar. 2021.

Green-Harris G, et al. Addressing disparities in Alzheimer’s disease and African-American participation in research: An asset-based community development approach. Frontiers in Aging Neuroscienc. 2019 May 11;1–5.

Prof. John L. McKnight CR. Asset-Based Community Development Process What Is Distinctive about an Asset-Based. 2018.

Mallapiang F, et al. Pengelolaan sampah dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) di wilayah pesisir Bulukumba Sulawesi Selatan. Riau Journal of Empowerment. 2020;3(2):79–86.

Maulana M. Asset-Based Community Development : Strategi Pengembangan Masyarakat. Empower: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. 2019;4(2):259.

Hamalding H, Irmayanti AO, Sri ika Fitriani. Hubungan status gizi ibu hamil dengan Berat Badan lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit ST. Madyang Kota Palopo). UNM Environmental Journal. 2023 Aug;6(3):52–8.

Amalia PV, Yektiningtyastuti. Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Desa Karanggude Kulon dan Pasir Kulon Kecamatan Karanglewas Tahun 2024. Community Dev J. 2024 Aug 17;5(4):7805–10.

Rosita S, Terika Afrianti. Hubungan faktor ibu dengan BBLR pada balita di Puskesmas Indrajaya Kabupaten Aceh Jaya. Serambi Akademica. 2021 Apr;93:518–25.

Riyanti C, Raharjo ST. Asset Based Community Development dalam Program Corporate Social Responsibility (CSR). Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik. 2021;3(1):115–26.

Budiarti I, Rohaya R, Silaban TD. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 2022;22(1):195-202.

Supriyatun. Hubungan status sosial ekonomi dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Kesehatan. 2020;8(2):974–80.

Astuti ER. Hubungan antenatal care dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah di wilayah kerja Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Sains Kesehatan. 2020;27(1):30–4.

Diterbitkan
2025-02-05
Bagian
Artikel
Abstrak viewed = 2 times