Identifikasi dan pola distribusi lalat buah (Bactrocera spp.) di Green House Biologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
DOI:
https://doi.org/10.24252/filogeni.v5i1.54718Keywords:
Atraktan, Bactrocera spp., Hama, Pengendalian hama terpadu, Metil eugenolAbstract
Lalat buah (Bactrocera spp.) merupakan hama utama pada tanaman hortikultura yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies dan pola distribusi lalat buah di Green House Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Metode pengamatan menggunakan perangkap atraktan berbahan metil eugenol pada tiga plot pengamatan. Sebanyak 531 ekor lalat buah terperangkap selama penelitian, yang terdiri dari dua spesies utama, yaitu Bactrocera carambolae dan Bactrocera umbrosa. Distribusi populasi dihitung menggunakan indeks Morisita, yang menunjukkan pola distribusi merata (Id < 1). Hasil penelitian ini memberikan informasi penting mengenai distribusi populasi hama untuk mendukung pengendalian berbasis prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
References
[1] Badan Pusat Statistik. “Statistik Hortikultura 2022,” Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2023.
[2] Santosa, E. Purwo, M. Firdaus, and T. Novianti, “Daya saing komoditas hortikultura negara berkembang dan negara maju di pasar internasional,” Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, vol. 5, no. 2, pp. 68–86, 2018, doi:10.29244/jekp.5.2.68-86.
[3] Andrian, “Pola aktivitas harian dan dinamika populasi lalat buah (Bactrocera spp) pada pertanaman jambu madu thongsamsi (Syzygium aqueum) di Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe Deli Serdang,” Skripsi, Medan: Universitas Medan Area, 2022.
[4] K. Badriasih, I. W. Supartha, and I. W. Susila, “Kepadatan populasi dan pola penyebaran lalat buah (Bactrocera Spp.) (Diptera: Tephritidae) yang menyerang buah mangga (Mangifera indica L) di Kabupaten Buleleng,” Jurnal Agroekoteknologi Tropika, vol. 8, no. 3, pp. 294–301, 2019.
[5] Sulfiani, “Identifikasi spesies lalat buah (Bactrocera Spp) pada tanaman hortikulura di Kabupaten Wajo,” Jurnal Perbal, vol. 6, no. 1, pp. 1649–2581, 2018.
[6] H. Nabil, M. S. A. G. Annisa Wardhani, M. A. M. Aqila, N. P. Anwar, N. Rahmadhani, and R. A. Mulya, “Identifikasi spesies lalat buah (Diptera: Tephritidae) pada tanaman cabai, jambu biji, dan pare di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan,” Seminar Nasional Lahan Suboptimal, vol. 10, no. 1, pp. 580–588, 2023.
[7] R. Arma, D. E. Sari, and I. Irsan, ” Identifikasi hama lalat buah (Bactrocera sp) pada tanaman cabe,” Jurnal Agrominansia, vol. 3, no. 2, pp. 109-120, 2018.
[8] B. Manurung, A. Hasairin, and F. Sianipar, “Morphological characters of fruit fly Bactrocera dorsalis complex on oranges plantation at Karo district, North Sumatera, Indonesia,” International Journal of Entomology Research, vol. 7, no. 2, pp. 84–87, 2022.
[9] S. Hudiwaku, T. Himawan, and A. Rizali, “Keanekaragaman, komposisi spesies, dan kunci identifikasi lalat buah (Diptera: Tephritidae: Dacinae) di Pulau Lombok,” J Entomol Indones, vol. 19, no. 2, pp. 111–126, 2022, doi: 10.5994/jei.19.2.111.
[10] G. Gressia and Syaifuddin Hasjim, “Distribusi populasi hama lalat buah Bactrocera sp. pada tanaman pepaya di beberapa lokasi di Kabupaten Jember,” Jurnal Bioindustri, vol. 6, no. I, pp. 39–51, 2023.
[11] R. Drew and M. Romig, Keys to the Tropical Fruit Flies (Tephritidae: Dacinae) of South-East Asia: Indomalaya to North-West Australasia. London: CABI, 2016.
[12] D. R. Indriyanti, Y. N. Isnaini, and B. Priyono, “Identifikasi dan kelimpahan lalat buah Bactrocera pada berbagai buah terserang,” Jurnal Biosaintifika, vol. 6, no. 1, pp. 39–44, 2014, doi: 10.15294/biosaintifika.v6i1.2933.
[13] Juniawan, “Dinamika populasi lalat buah pada tanaman hortikultura,” Jurnal AGRI PEAT, vol. 21, no. 2, pp. 96–103, 2020.
[14] D. Sari, S. Sunarti, N. Nilawati, and I. Mutmainna, “Identifikasi hama lalat buah (Diptera: Tephiritidae) pada beberapa tanaman hortikultura,” Agrominansia, vol. 5, no. 1, pp. 1–9, 2020.
[15] S. Suwarno, L. Arianti, S. Rasnovi, Y. Yasmin, and M. Nasir, “Inventarisasi lalat buah (Diptera: Tephritidae) pada buah-buahan di Kota Jantho, Aceh Besar,” Jurnal Bioleuser, vol. 2, no. 1, pp. 5–11, 2018.
[16] A. Larasati, P. Hidayat, and D. Buchori, “Kunci identifikasi lalat buah (Diptera: Tephritidae) di Kabupaten Bogor dan sekitarnya,” J Entomol Indones, vol. 13, no. 1, pp. 49–61, 2016, doi: 10.5994/jei.13.1.49.
[17] A. Hasyim, L. Lukman, and W. Setiawati, “Teknologi Pengendalian Hama Lalat Buah Pada Tanaman Cabai,” Lembang: Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2014.
[18] Juniawan, “Uji dayatarik tiga merk atraktan untuk pengendalian hama lalat buah (Bactrocera spp.) pada tanaman sayuran dan buah-buahan,” Jurnal AGRI PEAT, vol. 22, no. 1, pp. 59–65, 2021, doi: 10.36873/agp.v22i01.3314.
[19] N. Putra and Suputa, ”Lalat Buah Hama, Bioekologi dan Strategi tepat mengelola Populasinya,” Yogyakarta: Smartania Publishing, 2013.
[20] I. Mayasari, Efektifitas metil eugenol terhadap penangkapan lalat buah (Diptera: Tephritidae) pada pertanaman cabai (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Tanggamus,” Skripsi, Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2018.
[21] K. Saputra, S. Sutriyono, B. Brata, “Populasi dan distribusi keong mas (Pomacea canaliculata L.) sebagai sumber pakan ternak pada ekosistem persawahan di Kota Bengkulu,”Jurnal Sain Peternakan Indonesia, vol. 13, no. 2, pp. 189-201, 2018, doi: 10.31186/jspi.id.13.2.189-201.
[22] H. Arliani and N. Anisa, “Distribusi spasial spesies simpatrik lalat buah (B. carambolae dan B. papayae) di Daerah Jawa Barat, Indonesia,” Jurnal TEDC, vol. 8, no. 3, pp. 237–241, 2014.
[23] M. Muryati, A. Hasyim, dan W. J. de Kogel, “Distribusi spesies lalat buah di Sumatera Barat dan Riau,” Jurnal Hortikultura, vol. 17, no. 1, 2007.