Evaluasi Penerapan Kesejahteraan Hewan pada Tempat Pemotongan Unggas di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.24252/jiip.v7i1.20335Abstrak
Perlakuan yang tidak baik sebelum hingga saat penyembelihan berpotensi besar menyebabkan stress sehingga berpengaruh terhadap ternak dan kualitas produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan kesejahteraan hewan pada tempat pemotongan unggas di Kabupaten Takalar. Variabel dan indikator penelitian didasarkan pada konsep kesejahteraan hewan berupa 1) Bebas dari rasa lapar dan haus; 2) Bebas dari rasa panas dan tidak nyaman; 3) Bebas dari luka, penyakit dan sakit; 4) Bebas dari rasa takut dan penderitaan; serta 5) Bebas mengekspresikan perilaku normal dan alami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar konsep kesejahteraan hewan telah diterapkan dengan baik pada tempat pemotongan unggas di Kabupaten Takalar kecuali pada aspek bebas dari luka, penyakit dan sakit yang masih terdapat 53% menggunakan keranjang besi untuk pengangkutan ternak yang berpotensi melukai ternak saat sebelum proses penyembelihan sebagai salah satu indikator aspek tersebut.
Unduhan
Referensi
Azhari. 2012. Pengamatan kesempurnaan pengeluaran darah pada karkas ayam yang di perdagangkan di sekitar kota Banda Aceh. Jurnal Sains Pertanian, 2(2), 256–261.
BPS Indonesia. 2020. Statistik Indonesia 2020 Statistical Yearbook of Indonesia 2020. Badan Pusat Statistika Republik Indonesia, (April), 192.
BPS Provinsi Sulawesi Selatan. 2020. Provinsi Sulawesi Selatan dalam Angka 2020 Sulawesi Selatan Province In Figures 2020. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
BSN. 1999. SNI 01-6160-1999 Rumah Pemotongan Unggas. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
BSN. 2016. SNI 99002:2016 Pemotongan Halal pada Unggas. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Department for Environment Food and Rural Affairs. 2018. Code of Practice for The Welfare of Meat Chickens and Meat Breeding Chickens. UK Goverment.
Jaelani, A., Dharmawati, S., dan Wanda. 2014. Berbagai lama penyimpanan daging ayam broiler segar dalam kemasan plastik pada lemari es (suhu 4. Ziraa’Ah, 39(3), 119–128.
Nadzir, Tusi, A., dan Haryanto, A. 2015. Evaluasi desain kandang ayam broiler di Desa Rejo Binangun, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 4(4), 255–266.
Nurjannah, I., Ferasyi, T. R., Rastina, Balqis, U., Adam, M., dan Asmilia, N. 2017. Penilaian penerapan animal welfare pada usaha pemotongan unggas di Kabupaten Aceh Besar. Journal of Chemical Information and Modeling, 01(2), 109–116.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No. 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sekretariat Negara, Jakarta.
Saraiva, S., Esteves, A., Oliveira, I., Mitchell, M., and Stilwell, G. 2020. Impact of pre-slaughter factors on welfare of broilers. Veterinary and Animal Science, 10, 100146.
Sulistyoningsih, M. 2003. Pengaruh temperatur lingkungan terhadap ayam broiler. Majalah Ilmiah, 17(1), 67–82.
Tamzil, M. H. 2014. Heat Stress on Poultry: Metabolism, Effects and Efforts to Overcome. Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences, 24(2), 57–66.
Thaha, A H, Malaka, R., Hatta, W., Marmansari, D., Purwanto, E., Kiramang, K., dan Hafsan. 2020. Sanitary hygiene implementation at Salmonella sp. critical control points in layer farms. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 492, 012098.
Thaha, A. H. 2016. Gambaran klinis dan prevalensi Salmonellosis pada ayam ras petelur di Desa Tanete Kec. Maritengngae Kabupaten Sidrap.Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 3(1), 160–168.
Windriasari, E., Sarjana, T. A., dan Sunarti, D. 2017. Pengaruh jarak transportasi yang berbeda terhadap kualitas daging (pH, warna, dan WHC) ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Agribisnis Peternakan V, (November), 40–53.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:(1) Penulis memiliki hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
(2) Penulis dapat membuat pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (mis., Mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas karya tersebut. publikasi awal dalam jurnal ini.
(3) Penulis harus menandatangani perjanjian transfer hak cipta ketika mereka telah menyetujui bukti akhir yang dikirim oleh Jurnal ilmu dan industri peternakan sebelum publikasi.