Eksplorasi Komunikasi dan Penalaran Matematika dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Pesantren Immim Putra Makassar
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor komunikasi dan penalaran matematika siswa dalam tahap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasil penelitian ini adalah (1) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap membaca, siswa dengan kategori kemampuan tinggi membaca dan memahami materi pelajaran secara bermakna. Siswa dengan kategori kemampuan sedang membaca dan memahami materi pelajaran secara bermakna. Siswa dengan kategori kemampuan rendah membaca materi pelajaran namun tidak mampu memahami teks secara bermakna. (2) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap diskusi kelompok ahli, siswa dengan kategori kemampuan tinggi efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika menjelaskan pernyataan matematika secara lisan atau tertulis. Siswa dengan kategori kemampuan sedang efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika dan membantu temannya menyelesaikan masalah matematika. Siswa dengan kategori kemampuan rendah efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika (3) komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap diskusi kelompok asal, siswa dengan kategori kemampuan tinggi efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika menjelaskan pernyataan matematika secara lisan atau tertulis dan mendengar pernyataan matematika. Siswa dengan kategori kemampuan sedang efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika dan membantu teman menyelesaikan masalah matematika. Siswa dengan kategori kemampuan rendah efektif melakukan komunikasi dan penalaran matematika mendengar pernyataan matematika dan mulai mampu menjelaskan pernyataan matematika secara lisan atau tertulis. (4) Komunikasi dan penalaran matematika siswa pada tahap tes, siswa dengan kategori kemampuan tinggi mencapai level 4. Siswa dengan kategori kemampuan sedang mencapai level 3-4. Siswa dengan kategori kemampuan rendah mencapai level 0-2.
Downloads
References
[2] Alkrismanto. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.
[3] Amin, M. 2010. Deskripsi Kemampuan Siswa SMP Negeri 4 Sungguminasa dalam Memecahkan Masalah Matematika Open-Ended Ditinjau dari Perbedaan Tingkat Kemampuan Prasyarat Dan Gaya Kognitif. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: PPs UNM
[4] Ansari, I. Bansu. 2009. Komunikasi Matematika. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh
[5] Depdiknas. 2002. Teori-Teori Perkembangan Kognitif dan Proses Pembelajaran yang Relevan untuk Pembelajaran Matematika. Pelatihan Terintegrasi berbasis kompetensi
[6] . 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Mengah Pertama dan Madrasah Tsanawiah. Jakarta
[7] . 2005. Studi Eksplorasi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di SMP Jurnal Pendidikan Volume 2. Nomor 1
Makassar: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP)
[8] . 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta
[9] . 2007. Dokumen Penilaian Guru.
[10] Dian, Romadhina. 2007. Pengaruh Kemampuan Penalaran dan Kemampuan Komunikasi Matematik terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung Siswa Kelas IX SMP Negeri 29 Semarang Melalui Model Pembelajaran Pemecahan Masalah. Skripsi. Tidak diterbitkan: Semarang. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
[11] Ediaman. 2010. Meningkatkan komunikasi matematika dengan menggunakan pendekatan problem possing. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: PPs UNM
[12] Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: RajaGrafindo
[13] Firdaus, Ahmad. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, (Online). http://madfirdaus.wodpress.com/2009/11/23/kemampuan-pemecahan-masalah-matematika). Diakses 12 Oktober 2010.
[14] Gani, T. 2005. Sistem Komunikasi Pendidikan. Makassar: UVRI Makassar
[15] Gokhale, A.A. 2003. Collaborative Learning Enhances Critical Thinking, (Online). http://scholar.lib.vt.edu/ejournals/JTE/jte-v7nl/gokhale.jte-v7nl.html.
[16] Handoyo,H. 1990. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: IKIP Malang
[17] Hardinan.2007.Kemampuan Komunikasi Matematika,(Online). http://herdy07.wordpress.com
[18] Hudoyo, Herman.1990. Mengajar Belajar Matematika. LPTK Jakarta: Depdikbud.
[19] Ibrahim, Muslimin dkk, 2000.Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Neger Surabaya
[20] Istiqomah, Noor. 2007. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas IV SDN Sekaran 2 pada Materi Pokok Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Pecahan dengan Menggunakan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Bercirikan Pendayagunaan Alat Peragadan Pendampingan Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi. Tidak diterbitkan: Bengkulu. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Jurusan Matematika. FMIPA. UNNES
[21] Leliherawaty. 2011. Meningkatkan Kampuan Pemahaman dan Konsep Komunikasi Matematika Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, (Online). http://duniamatematika.com/search/komunikasi+matematika
[22] Lie, A. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo
[23] Muhajir. 2002. Pengantar Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Whiterington. Psikologi
Pendidikan. (Online). http://www.andragogi.com.
[24] Maulidawati, 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis tertulis siswa SMA. Skripsi. Tidak diterbitkan. Bandung. Program Studi S1 Pendidikan Matematika. Jurusan Matematika