Pengaruh Komposisi Media Dasar pada Kultur Embrio Kelapa Kopyor (Cocos Nucifera L. var.kopyor)

Penulis

  • Halida Adistya Putri Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
  • Dini Gustiningsih Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
  • M. Mahftuchin Sholeh Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi
  • Fahmi Firdaus Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi

DOI:

https://doi.org/10.24252/jb.v13i1.55894

Kata Kunci:

embrio rescue, kelapa kopyor, kultur embrio, media kultur

Abstrak

Kelapa kopyor berpotensi sebagai tanaman ekspor asli Indonesia. Produksi kelapa kopyor di Indonesia masih rendah karena ketidakmampuannya untuk berkecambah secara konvensional akibat mutasi endosprem. Hal ini akibat cadangan makanan berupa daging buah dalam kondisi remah (kopyor) sehingga tidak mampu menyuplai nutrisi yang cukup bagi proses perkecambahan bibit. Satu-satunya metode perkecambahan yang tepat dan efektif untuk memperoleh bibit kelapa kopyor yaitu melalui kultur jaringan. Salah satu metode kultur jaringan yang efektif dan cepat dalam menghasilkan bibit kopyor yaitu kultur embrio secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis media kultur yang paling baik untuk pertumbuhan embrio kelapa kopyor. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) non faktorial dengan tiga taraf jenis media yaitu: M1 : Y3 + BA 4 mg L-1. M2 : De Fossard + BA 4 mg L-1 dan M3 : Media Modifikasi (Makro dan Mikro: Eeuwens, Organik: De Fossard)+ BA 4 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada fase perkecambahan media M1 merupakan media efektif untuk perkecambahan kelapa kopyor sampai 16 MST, dimana terdapat embrio berada pada fase 4/embrio membengkak lebih banyak (10 embrio) dibandingkan dengan media M2 (3 embrio) dan media M3 (2 embrio) . Setelah dilakukan evaluasi cara penanaman, komposisi media, dan pergantian ZPT, embrio dominan mengalami perkecambahan dimana terdapat 30% embrio pada media M3 cenderung lebih tinggi dibandingkan perlakuan media lainnya, namun tidak berbeda nyata.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Ahloowalia, B. S., Prakash, J., Savangikar, V. A., & Savangikar, C. (2004). Plant Tissue Cultire. Proceedings of a Technical Meeting Organized by the Joint FAO/IAEA Division of Nuclear Techniques in Food and Agriculture and Held in Vienna, 3–10.

Castro, T. C. de, Simões-Gurgel, C., Ribeiro, I. G., Coelho, M. G. P., & Albarello, N. (2014). Morphological Aspects of Fruits, Seeds, Seedlings and in Vivo and in Vitro Germination of Species of the Genus Cleome. Journal of Seed Science, 36(3), 326–335. https://doi.org/10.1590/2317-1545v36n31013

Cox, J., Bhatia, P., & Ashwath, N. (2003). In Vitro Spore Germination of the Fern Schizaea dichotoma. Scientia Horticulturae, 97(3–4), 369–378. https://doi.org/10.1016/S0304-4238(02)00152-8

de Fossard, R. A., Myint, A., & Lee, E. C. M. (1974). A Broad Spectrum Tissue Culture Experiment with Tobacco (Nicotiana tabacum) Pith Tissue Callus. Physiologia Plantarum, 31(2), 125–130. https://doi.org/10.1111/j.1399-3054.1974.tb03116.x

Eeuwens, C. J. (1976). Mineral Requirements for Growth and Callus Initiation of Tissue Explants Excised from Mature Coconut Palms (Cocos nucifera) and Cultured in Vitro. Physiologia Plantarum, 36(1), 23–28. https://doi.org/10.1111/j.1399-3054.1976.tb05022.x

Ginting, S. R. (2013). Pertumbuhan Embrio Kelapa Kopyor (Cocos nucifera L.) pada Berbagai Modifikasi Media Kultur in-Vitro [Skripsi]. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Handayani, A. T., Sandra, E., & Faizah, H. (2022). Optimasi Sterilisasi Eksplan Daun Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria sp.) pada Kultur in Vitro. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1), 109. https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4808

Karunaratne, S., & Periyapperuma, K. (1989). Culture of Immature Embryos of Coconut, Cocos nucifera L: Callus Proliferation and Somatic Embryogenesis. Plant Science, 62(2), 247–253. https://doi.org/10.1016/0168-9452(89)90087-3

Khoiriah, T. N., Sandra, E., & Fizah, H. (2022). Kajian Tingkat Kontaminasi pada Kultur Jaringan Tanaman Porang. AGRI-TEK: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Eksakta, 23(1), 20–24. (PDF) Kajian Tingkat Kontaminasi Pada Kultur Jaringan Tanaman Porang

Maskromo, I., Novarianto, H., Sukendah, Sukma, D., & Sudarsono. (2014). Keragaman Komponen Buah dan Kuantitas Endosperma Kelapa dalam Kopyor Kalianda dan Kelapa Genjah Kopyor Pati. B. Palma, 15(2), 102–109.

Keragaman Komponen Buah dan Kuantitas Endosperma Kelapa dalam Kopyor Kalianda dan Kelapa Genjah Kopyor Pati

Maskromo, I., Novarianto, H., Sukma, D., & Sudarsono. (2015). Potensi Hasil Plasma Nutfah Kelapa Kopyor Asal Kalianda, Pati, Sumenep dan Jember. Zuriat, 23(2). https://doi.org/10.24198/zuriat.v23i2.6878

Maulida, D., Erfa, L., & Marveldani. (2020). Kultur Embrio Kelapa Kopyor Menggunakan Beberapa Konsentrasi BA dan Air Kelapa. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 20(3), 247–251. jurnal.polinela.ac.id

Odutayo, O. I., Amusa, N. A., Okutade, O. O., & Ogunsawo, Y. R. (2007). Sources of Microbial Contamination in Tissue Culture Laboratories in Southwestern Nigeria. African Journal of Agricultural Research, 2(3), 67–72. https://academicjournals.org/article/article1380896695_Odutayo%20et%20al.pdf

Okafor, U. C., & Okezie, C. E. A. (2016). Effect of Carbohydrate Source on the in Vitro Germination of Elaeis Guineensis Jacq. Zygotic Embryos on Two Basal Media. African Journal of Biotechnology, 15(29), 1531–1540. https://doi.org/10.5897/AJB2016.15453

Parris, J. K., Touchell, D. H., Ranney, T. G., & Adelberg, J. (2012). Basal Salt Composition, Cytokinins, and Phenolic Binding Agents Influence in Vitro Growth and ex Vitro Establishment of Magnolia ‘Ann.’ HortScience, 47(11), 1625–1629. https://doi.org/10.21273/HORTSCI.47.11.1625

Putri, H. A., Handini, A. S., Madusari, S., & Sitohang, J. P. (2023). Penghambatan Pencoklatan (Browning) pada Kultur in Vitro Kelapa Sawit Menggunakan Beberapa Antioksidan. Jurnal Ilmiah Inovasi, 23(3), 265–271. https://doi.org/10.25047/jii.v23i3.4018

Rahmawati, L., & Lukmana, M. (2019). Pengaruh Lama Perendaman Sterilisasi Eksplan Daun Karet (Hevea brasiliensis) Secara in Vitro. Ziraa’aah Majalah Pertanian, 44(3), 301–308. (PDF) PENGARUH LAMA PERENDAMAN STERILISASI EKSPLAN DAUN KARET (Hevea brasiliensis) SECARA IN VITRO

Sisunandar. (2014). Produksi Bibit Kelapa Kopyor True-to-Type Melalui Teknik Kultur Embryo. Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning, 7175.

Sukendah, Djajanegara, I. N., & Makhziah. (2006). Protokol Kultur Embrio Sigotik Kelapa Kopyor. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 8(1), 15–20. https://repository.upnjatim.ac.id/13051/1/2006-J.%20Sains%20dan%20Tek%20Indonesia-Protokol%20Kultur%20Embrio%20kelapa%20kopyor.pdf

Sukendah, Makhziah, & Witjaksono. (2016). Zygotic Embryo Excision and Somatic Embryogenesis Propagation of Kopyor Coconut. Philippine Journal of Crop Science, 41(1), 1–7. Welcome to UPN Veteran Jatim Repository - UPN Veteran Jatim Repository

Syuhada, W. S. W. N., Rasid, O. A., & Kaadir, A. P. G. (2016). Evaluation on the Effects of Culture Medium on Regeneration of Oil Palm Plantlets from Immature Embryos (IE). Journal of Palm Oil Research, 28(2), 234–239. https://doi.org/10.21894/jopr.2016.2802.12

Umami, Y. Z., & Roisah, K. (2015). Perlindungan Hukum terhadap Kelapa Kopyor Sebagai Potensi Komoditas Indikasi Geografis Kabupaten Pati. Law Reform, 11(1), 113. https://doi.org/10.14710/lr.v11i1.15760

Diterbitkan

2025-06-30

Cara Mengutip

Putri , H. A., Gustiningsih, D., Sholeh, M. M., & Firdaus, F. (2025). Pengaruh Komposisi Media Dasar pada Kultur Embrio Kelapa Kopyor (Cocos Nucifera L. var.kopyor). Jurnal Biotek, 13(1), 97–111. https://doi.org/10.24252/jb.v13i1.55894

Terbitan

Bagian

Artikel