Governance Berbasis Spiritualitas: Peran Ajaran Agama dalam Politik Lingkungan Indonesia

Authors

  • Andi Ridha Aulia Ar Jabbar Universitas Hasanuddin
  • Sakinah Nadir Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.24252/vp.v8i2.61077

Keywords:

Governance, Spiritualitas, Etika Ekologi, Keadilan Ekologis, Politik Lingkungan

Abstract

Krisis lingkungan global yang ditandai dengan perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi ekosistem menunjukkan bahwa paradigma pengelolaan lingkungan yang bersifat teknokratis dan legalistik belum cukup efektif dalam membangun kesadaran ekologis yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran ajaran agama dalam membentuk governance lingkungan berbasis spiritualitas di Indonesia dengan menggunakan teori etika ekologi Arne Naess dan spiritualitas lingkungan Robyn Eckersley. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dan studi literatur, penelitian ini berupaya mengembangkan kerangka konseptual yang menjembatani nilai-nilai spiritual keagamaan dengan kebijakan publik berorientasi keadilan ekologis. Hasil kajian menunjukkan bahwa ajaran-ajaran agama memiliki potensi transformatif dalam membentuk kesadaran ekologis kolektif dan menumbuhkan rasa tanggung jawab moral terhadap alam. Integrasi nilai-nilai spiritual ke dalam politik lingkungan dapat memperkuat dimensi etis kebijakan, menciptakan keadilan ekologis, dan menumbuhkan perilaku berkelanjutan di tingkat masyarakat maupun institusi negara.

References

Agustinus, R. (2024). Memahami ekoteologi melalui lensa filsafat naturalisme dalam era krisis lingkungan di Rantepao. Theos: Jurnal Pendidikan Agama dan Teologi, 4(6), 1–11.

Bakar, O. (2021). Islam and environmental ethics: Foundations and practices. Kuala Lumpur: ISTAC-IIUM.

Bullard, R. D. (2005). The quest for environmental justice: Human rights and the politics of pollu-tion. San Francisco, CA: Sierra Club Books.

Eckersley, R. (2004). The green state: Rethinking democracy and sovereignty. Cambridge, MA: MIT Press.

Erna, M. N. (2019). Kearifan lokal dan upaya pelestarian lingkungan alam. Jurnal Pen-didikan dan Kebudayaan Missio, 11(1), 91–106.

Francis, Pope. (2015). Laudato si’: On care for our common home. Vatican City: Libreria Editrice Vaticana.

Gultom, P., Novalina, M., & Pramini, J. M. P. (2022). Spiritualitas egaliter mengan-tisipasi eksklusivitas budaya di lingkungan gereja pada wilayah Sumba Timur. Ku-rios, 8(1), 147–165.

Hanh, T. N. (2013). Love letter to the Earth. Berkeley, CA: Parallax Press.

Heni, J., Tampang, D., Sosang, D. R., & Josua, H. M. (2023). Teologi sosial dan ling-kungan hidup: Membangun kesadaran ekologis dalam masyarakat Toraja masa ki-ni. Jurnal Arrabona, 6(1), 108–124.

Jumadi, J. (2023). Revitalisasi nilai budaya Suku Cerekang sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup. JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 8(2), 815–821.

Kholis, R., & Karimah, N. (2017). Aksi budaya teo-ekologi melalui integrasi kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 17(2), 451–470.

Kristianto, P. E. (2023). Misiologi untuk mengupayakan kelestarian ekologis. EFATA: Jurnal Teologi dan Pelayanan, 9(2), 99–109.

Kristiantoro, S. (2022). Spiritualitas ekologis abad pertengahan dan implikasinya bagi pemeliharaan lingkungan masa kini. SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 3(1), 40–61.

Manguju, Y. N. (2022). Membangun kesadaran sebagai manusia spiritual-ekologis dalam menghadapi krisis ekologi di Toraja. SOPHIA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 3(1), 29–49.

Nasr, S. H. (1996). Religion and the order of nature. New York, NY: Oxford University Press.

Ngabalin, M. (2020). Ekoteologi: Tinjauan teologi terhadap keselamatan lingkungan hidup. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 1(2), 118–134.

Rahman, F. (2021). Islam and the ecological crisis: A theological re-reading. Journal of Islamic Environmental Studies, 3(1), 1–15.

Ranggalodu, F. I., & Tampake, T. (2023). Spiritualitas Wanggameti: Bingkai eko-teologi Gereja Kristen Sumba dalam penolakan pertambangan emas di Sumba. LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya, 6(2), 111–129.

Sa, J. R., Bungaran, S. A., Mangolo, Y., Sampeasang, A. K., & Tangirerung, S. (2022). Menuju teologi sungai: Kajian ekoteologi terhadap pencemaran Sungai Sa’dan di Toraja. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristen, 6(2), 251–264.

Sitorus, B. (2017). Keadilan ekologis dan hak masyarakat adat dalam kebijakan ling-kungan. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 47(3), 391–408.

Sutrisno, L. (2009). Etika lingkungan dalam Islam: Menuju paradigma pembangunan berkelanju-tan. Yogyakarta: LKiS.

Tariq, M. (2022). The role of Islamic environmental ethics in sustainable development. International Journal of Ethics and Society, 4(1), 45–60.

Taylor, B. (2020). Religion and ecology: Developing a planetary ethic. London: Bloomsbury Academic.

Vedanayagam, A. (2021). Hindu environmental ethics and global climate challenges. Asian Journal of Religious Studies, 5(2), 76–89.

White, L. (1967). The historical roots of our ecological crisis. Science, 155(3767), 1203–1207.

Yamin, M. (2020). Konstruksi nilai spiritual dalam pendidikan lingkungan berbasis Is-lam. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), 33–44.

Downloads

Published

09-11-2025

Issue

Section

Artikel

Similar Articles

> >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.