Hubungan kadar glukosa darah dengan risiko komplikasi pada penderita diabetes di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar

Authors

  • Nadhratannaim Ya'la Prodi Biologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • St. Aisyah Sijid Prodi Biologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  • Marhani Marhani Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

DOI:

https://doi.org/10.24252/filogeni.v5i1.55338

Keywords:

Diabetes melitus, Glukosa darah postprandial, Glukosa darah puasa, Hiperglikemia, Komplikasi

Abstract

Komplikasi diabetes merujuk pada berbagai penyakit yang muncul dan memengaruhi kesehatan individu akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh diabetes melitus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pengelolaan yang lebih efektif tentang pentingnya kontrol glukosa darah dalam mencegah komplikasi diabetes. Penelitian ini merupakan penelitian non- eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui rekam medis pasien yang terdiri dari 20 pasien dari berbagai kelompok usia berbeda yang menjalani pemeriksaan glukosa darah puasa (GDP) dan 2 jam postprandial (GDP 2JPP). Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat Thermo Scientific Indiko, dengan prosedur standar laboratorium klinik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kadar GDP dan GDP 2JPP yang melebihi ambang normal (>126 mg/dL dan >200 mg/dL) dominan ditemukan pada kelompok usia >50 tahun, yang mengindikasikan peningkatan risiko komplikasi seperti neuropati, retinopati, dan gangguan jantung. Selain usia, faktor jenis kelamin dan gaya hidup turut memengaruhi variabilitas kadar glukosa. Hal ini menguatkan pentingnya kontrol glikemik melalui pendekatan multidisipliner yang mencakup modifikasi pola hidup, terapi farmakologis, dan pemantauan laboratorium.

References

[1] American Diabetes Association, “Standards of medical care in diabetes-2017 abridged for primary care providers,” Clinical Diabetes, vol. 35, no. 1, pp. 5–26, 2017, doi: 10.2337/cd16-0067.

[2] Kementerian Kesehatan RI, “Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,” Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI, 2018.

[3] International Diabetes Federation, “IDF Diabetes Atlas Sixth Edition,” Brussels: International Diabetes Federation, 2017.

[4] L. Lestari, Z. Zulkarnain, and S. A. Sijid, “Diabetes melitus: Review etiologi, patofisiologi, gejala, penyebab, cara pemeriksaan, cara pengobatan dan cara pencegahan,” Prosiding Biologi Achieving The Sustainable Development Goals with Biodiversity in Confronting Climate Change, vol. 7, no. 1, pp. 237-241, 2021, doi: 10.24252/psb.v7i1.24229.

[5] Bergenstal, R. M., Beck, R. W., Close, K. L., Grunberger, G., Sacks, D. B., Kowalski, A., ... and Cefalu, W. T, “Glucose management indicator (GMI): a new term for estimating A1C from continuous glucose monitoring,” Diabetes care, vol. 41, no. 11, pp. 2275- 2280, 2018, doi: 10.2337/dc18-1581.

[6] S. Mulyani, “Faktor-faktor yang mempengaruhi komplikas pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Dander Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018,” Asuhan Kesehatan, vol. 10 , no. 2, pp. 17–22, 2018.

[7] N. Isnaini and R. Ratnasari, ”Faktor risiko mempengaruhi kejadian diabetes mellitus tipe dua,” Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Aisyiyah, vol. 14, no. 1, pp. 59–68, 2018, doi: 10.31101/jkk.550.

[8] T. A. Fortuna, H. Karuniawati, D. Purnamasari, and D. E. Purlinda, “Faktor–faktor yang mempengaruhi komplikasi pada pasien diabetes mellitus di RSUD Dr. Moewardi,” Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, vol. 20, no. 1, pp. 27-35, 2023, doi: 10.23917/pharmacon.v20i1.21877.

[9] L. Zhou, J. Z. Mai, Y. Li, Y. Wu, M. Guo, X. M. Gao, ... & X. Q. Liu, “Fasting glucose and its association with 20-year all-cause and cause-specific mortality in Chinese general population,” Chronic diseases and translational medicine, vol. 5, no. 2, pp. 89- 96, 2019, doi: 10.1016/j.cdtm.2018.08.001.

[10] C. Corina, “Profil komplikasi kronis pada pasien diabetes mellitus tipe II di Poli Endokrin RSUD DR. Soetomo Periode Juli-September 2017,” Doctoral Dissertation, Surabaya: Universitas Airlangga, 2018.

[11] B. Reininger, K. Zhang, M. Lee, Q. Xiao, and C. Bauer, “Individual and community social determinants of health associated with diabetes management in a Mexican American population”. Frontiers in Public Health, vol. 8, pp. 1-10, 2021, doi: 10.3389/fpubh.2020.633340.

[12] V. R. Aroda, S. L. Edelstein, R. B Goldberg, W. C Knowler, S. M. Marcovin, T. J. Orchard, G. A. Bray, D. S. Schade, M. G. Temprosa, N. H. White, and J. P. Crandall, “Long-term metformin use and risk of complications in diabetes,” Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, vol. 105, no. 1, pp. 299-309, 2020, doi: 10.1210/jc.2015-3754.

[13] M. J. Franz, J. MacLeod, A. Evert, C. Brown E. Gradwell, D. Handu, ... & M. Robinson, “Academy of nutrition and dietetics nutrition practice guideline for type 1 and type 2 diabetes in adults: systematic review of evidence for medical nutrition therapy effectiveness and recommendations for integration into the nutrition care process”. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, vol. 117, no. 10, pp. 1659-1679, 2017, doi: 10.1016/j.jand.2017.03.022.

[14] S. M. J. Amir, H. Wungouw, and D. Pangemanan, “Kadar glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Bahu Kota Manado,” Jurnal E-Biomedik, vol. 3, no. 1, pp. 32-40, 2015, doi: 10.35790/ebm.v3i1.6505.

[15] L. E. Purwanti, and S. Maghfirah, S., (2016), “Faktor Resiko komplikasi kronis (kaki diabetetik) dalam diabetes mellitus tipe 2,” The Indonesian Journal of Health Science, vol. 7, no. 1, pp. 26–39, 2016.

[16] S. Srinivasan, S. Myers, and M. McMahon, “Diabetes and vascular disease in women: The importance of age, metabolic syndrome, and cardiovascular risk,” Journal of Women's Health, vol. 26, no. 3, pp. 274-284, 2017.

[17] A. F. Nusantara, D. Hartono, and A. Y. Salam, “Instabilitas kadar glukosa darah terhadap komplikasi kardiovaskular pada penderita diabetes melitus tipe 2”. Jurnal Penelitian Keperawatan, vol. 9, no. 1, pp. 76-80, 2023, doi: 10.32660/jpk.v9i1.653.

[18] D. Musyafirah, R. Rismayanti, and J. Ansar, “Faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi dm pada penderita DM di RS Ibnu Sina,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, pp. 1–12, 2017.

[19] S. Jindal, and R. Gupta, “Diabetes and cardiovascular diseases: A comprehensive review,” Journal of Diabetes & Metabolic Disorders, vol. 16, no. 1, pp. 1-13.

[20] E. Ekasari, and D. R. Dhanny, “Faktor yang mempengaruhi kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe II usia 45-65 tahun di Kabupaten Wakatobi,” Journal of Nutrition College, vol. 11, no. 2, pp. 154-162, 2022, doi: 10.14710/jnc.v11i2.32881.

[21] A. Bansal, M. Singla, and V. Kumar, “Hypoglycemia and diabetes: Causes, symptoms, and management strategies,” Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, vol. 13, no. 4, pp. 2663-2668, 2019.

[22] B. W. Bequette, F. Cameron, B. A. Buckingham, D. M. Maahs, and J. Lum, “Overnight hypoglycemia and hyperglycemia mitigation for individuals with type 1 diabetes: How risks can be reduced,” IEEE Control Systems Magazine, vol. 38, no. 1, pp. 125-134, 2018, doi:10.1109/MCS.2017.2767119.

[23] D. Wulandari, and W. Kurnianingsih, “Pengaruh usia, stres, dan diet tinggi karbohidrat terhadap kadar glukosa darah,”. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, vol. 8, no. 1, pp. 16-25, 2018, doi: 10.47701/infokes.v8i1.192.

[24] S. Nila, “Hubungan lama menderita dan komplikasi dengan kualitas hidup wanita penderita diabetes mellitus tipe II di RS Mitra Medika tahun 2022,” Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, vol. 1, no. 2, pp. 44–51, 2022.

[25] H. Alwafi, L. Wei, A. Y, Naser, P. Mongkhon, G. Tse, K. K. C. Man, J. S. Bell, J. Ilomaki, G. Fang, and I. C. K. Wong, “Trends in oral anticoagulant prescribing in individuals with type 2 diabetes mellitus: a population-based study in the UK,” BMJ Open, vol. 10, pp. 1-8, 2020, doi:10.1136/bmjopen-2019-034573.

Published

2025-05-27

How to Cite

Ya’la, N., Sijid, S. A. ., & Marhani, M. (2025). Hubungan kadar glukosa darah dengan risiko komplikasi pada penderita diabetes di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar. Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 5(1), 41–48. https://doi.org/10.24252/filogeni.v5i1.55338

Issue

Section

Artikel Penelitian

Most read articles by the same author(s)

> >> 

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.