Teknik pembenihan ikan kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo

Authors

  • Agnes Sriyolanda Sinaga Prodi Akuakultur, Universitas Airlangga
  • Frency Imanuel Prodi Akuakultur, Universitas Airlangga
  • Regina Devita Ayu Ningrum Prodi Akuakultur, Universitas Airlangga
  • M. Tsaqif Zahran Prodi Akuakultur, Universitas Airlangga
  • Suciyono Suciyono Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo

DOI:

https://doi.org/10.24252/filogeni.v5i1.56354

Keywords:

Akuakultur, Fekunditas, Hatching rate, Kakap merah bakau, Pembenihan

Abstract

Ikan kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus) merupakan salah satu komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi dan memiliki potensi besar untuk dibudidayakan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fekunditas, fertilization rate, hatching rate, dan survival rate pada proses pembenihan ikan kakap merah bakau di BLU-Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan observasional selama 60 hari. Pemijahan dilakukan secara alami menggunakan teknik manipulasi lingkungan untuk menaikkan dan menurunkan suhu yang dapat merangsang induk ikan kakap merah bakau untuk memijah. Jumlah telur yang ditebar adalah sekitar 125.000 butir dengan fekunditas mencapai 1.124.000 butir. Nilai fertilization rate, hatching rate, dan survival rate masing-masng sebesar 80%, 92,5%, dan 0,51%. Larva diberikan pakan alami berupa Rotifera dan Artemia sesuai umur larva. Pemanenan dilakukan pada benih berumur D50-D60 atau mencapai ukuran ±3 cm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pembenihan di BLU-BPBAP Situbondo menghasilkan tingkat daya tetas tinggi namun tingkat kelulushidupan larva masih rendah.

References

[1] O. A. Ayuningtyas, K. Kasim, Z. Imran, and T. Kodiran, “Population parameters of red snapper (Lutjanus malabaricus) in Arafura Sea FMA 718,” Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap, vol. 15, no. 2, pp. 76-78, 2023, doi: 10.15578/Bawal.15.2.2023.76-87.

[2] A. P. Asiandu, and A. G. Malayudha, “The bioprospecting of mangrove red snapper cultivation (Lutjanus argentimaculatus Forsskal, 1775) using floating cages,” Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry, vol. 11, no. 1, pp. 27–33, 2022, doi: 10.14421/Biomedich.2022.111.27-33.

[3] F. B. Muyot, M. L. Magistrado, M. C. Muyot, and M. T. M. Mutia, “Growth performance of the mangrove red snapper (Lutjanus argentimaculatus) In freshwater pond comparing two stocking densities and three feed types” Philippine Journal of Fisheries, vol. 28, no. 1, pp. 1–17, 2021, doi: 10.31398/Tpjf/28.1.2020a0007.

[4] V. V Chi., and J. D. True, “Recruitment and habitat ecology of juvenile mangrove red snapper (Lutjanus argentimaculatus Forsskal, 1775) in Central Vietnam,” International Journal of Fisheries and Aquatic Studies, vol. 5, no. 6, pp. 103–107.

[5] A. B. Cahyanurani, S. Syofriani, D. Mahkota, and T. Harijono, “Performa pembenihan dan pemeliharaan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung,” Jurnal Perikanan Pantura (JPP), vol. 5, no. 2, pp. 179-194, 2022, doi: 10.30587/jpp.v5i2.4364.

[6] G. A. Ghassani., and A. M. Sahidu, “Teknik pemeliharaan induk kerapu sunu (Plectropomus leopardus) pada bak beton di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol-Bali,” Journal of Marine and Coastal Science, vol. 7, no. 3, pp. 103-110, 2018.

[7] K. Ningsih, “Teknik pembenihan ikan bandeng (Chanos chanos) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara Provinsi Jawa Tengah,” South East Asian Aquaculture (SEAQU), vol. 2, no. 1, pp. 25-34, 2024, doi: 10.61761/seaqu.2.1.25-34.

[8] M. N. Putri, R. Kurniawan, and M. Riswan, “Pemijahan ikan kakap putih (Lates calcarifer),” South East Asian Aquaculture (SEAQU), vol. 1, no. 2, pp. 30–33, 2024, doi: 10.61761/Seaqu.1.2.30-33.

[9] P. Prihatiningsih, M. M. Kamal, R. Kurnia, and A. Suman, “Hubungan panjang-berat, kebiasaan makanan, dan reproduksi ikan kakap merah (Lutjanus gibbus: Famli Lutjanidae) di Perairan Selatan Banten,” Bawal: Widya Riset Perikanan, vol. 9, no. 1, pp. 21-32, 2017, doi: 10.15578/bawal.9.1.2017.21-32.

[10] C-H. Wang, Y-T. Yeh, and C-I. Chiang, “Reproductive biology study of Lutijanus argentimaculatus of Western Taiwan,” J. Fish. Soc. Taiwan, vol. 46, no. 2, pp. 79–87, 2019, doi: 10.29822/JFST.201906_46(2).0001.

[11] P. Prajayanti, V. T. Febriani, E. A. Prama, G. N. Arif, and A. Pietoyo, “Pengaruh pasang surut pada pembenihan ikan kakap putih (Lates calcarifer) secara alami,” Marlin, vol. 4, no. 1, pp. 57-64, 2023, doi: 10.15578/Marlin.V4.I1.2023.57-64.

[12] A. Bardon-Albaret, and E. Saillant, “Egg quality traits and predictors of embryo and fry viability in red snapper Lutjanus campechanus,” Aquaculture Reports, vol. 7, pp. 48–56, 2017, doi: 10.1016/J.Aqrep.2017.05.004.

[13] M. Mayunar, and B. Slamet, “Monitoring musim, fekunditas dan kualitas telur ikan putih, Lafes calcarifer dari hasil pemijahan alami kelompok,” Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, vol. 6, no. 1, pp. 54-58, 2017

[14] R. Ulfani, C. N. Defira, and H. Hasanuddin, “Inkubasi telur ikan kakap putih (Lates calcarifer) menggunakan sistem corong dengan padat tebar yang berbeda,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, vol. 3, no. 1, pp. 135-142, 2018.

[15] A. M. Halim, A. Widodo, M. Z. Arifin, and M. B. Akbar, “Teknik pemeliharaan larva ikan kakap putih (Lates calcarifer) di Cv. Bali Akkua Marine Desa Musi Kecamatan Gerogak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali,” Chanos Chanos, vol. 20, no. 2, pp. 63-68, 2022, doi: 10.15578/Chanos.V20i2.11804.

[16] R. B. Hasibuan, H. Irawan, and T. Yulianto, “Pengaruh suhu terhadap daya tetas telur ikan kakap putih (Lates calcarifer),” Journal: Intek Akuakultur, vol. 2, no. 2, pp. 49-57, doi: 10.31629/INTEK.V2I2.539.

[17] A. Triwardani, F. Basuki, and S Hastuti, “Pengaruh perendaman telur ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dalam larutan daun ketapang (Terminalia cattapa) terhadap daya tetas,” Sains Akuakultur Tropis: Indonesian Journal of Tropical Aquaculture, vol. 6, no. 2, pp. 226-235, 2022, doi: 10.14710/sat.v6i2.14441.

[18] H. Fitrinawati, and E. S. Utami, “Performa pertumbuhan kakap putih (Lates calcarifer) dalam karamba jaring apung, Tual, Maluku,” Journal of Fishery Science and Innovation, vol. 7, no. 2, pp. 158–65, 2023, doi: 10.33772/Jsipi.V7i2.430.

[19] N. Nurmasyitah, C. N. Defira, and H. Hasanuddin, “Pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap tingkat kelangsungan hidup larva ikan kakap putih (Lates calcarifer),” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, vol. 3, no. 1, pp. 56–65, 2018.

Published

2025-05-26

How to Cite

Sinaga, A. S., Imanuel, F., Ningrum, R. D. A., Zahran, M. T., & Suciyono, S. (2025). Teknik pembenihan ikan kakap merah bakau (Lutjanus argentimaculatus) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi, 5(1), 26–32. https://doi.org/10.24252/filogeni.v5i1.56354

Issue

Section

Artikel Penelitian

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.